Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan-perempuan Parlemen

14 Januari 2016   17:50 Diperbarui: 14 Januari 2016   17:54 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="il. merdeka.com"][/caption]

kusebut saja mereka kaum terhormat
mereka cantik wewangi
elegan
terpelajar
pandai dalam bertutur tentang kaukus-kaukus kaumnya

mereka jago berdalih
pandai mendebat
cekatan membebat
lihay dalam negosiasi-negosiasi yang tak tersentuh
mereka perempuan-perempuan hebat di antara laki-laki hebat

mereka, dalam fitrah keperempuanannya
seharusnya terhormat
namun, sayangnya ada di antara mereka tak pandai cara menghormati diri
cara menjaga harkat dan martabat keperempuanannya
cara sebagaimana lelaku kaum yang pantas dihormati

inilah fakta tentang negeri dengan seribu perempuan
perempuan-perempuan yang menuntut hak azasi kemanusiaannya
azasi emansipasi perebutan jatah tigapuluh persen keanggotaanya pada kursi-kursi parlemen
kursi yang akhirnya tidak lebih dari sekadar tempat transit pada sebuah perjalanan singkat 
perjalanan menuju ke hotel prodeo

duhai perempuan-perempuan parlemen yang terhormat
apa kabarmu hari ini?

sumur serambi sentul, 14/01/2016
©2016-arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun