[caption caption="ill. mydisplayuk.co.uk"][/caption]
pada puisi, bersendawa
bercerita tentang telanjangnya, tertawa-tawa
padahal berpasang-pasang telinga
melekat erat-erat pada tembok yang bisu
mungkin bangga
berbanjar pada etalase-etalase, terpajang, berkaca
merasa terbang melayang bersama kepak sayap rama-rama, rapuh
hingga, seketika diri tak pernah merasa murah, diri merasa tak terbeli
tak peduli pada mata-mata
tak terperangkap pada mata lelaki-lelaki
menelanjangi manekin-manekin
yang kaku pada tempatnya berdiri
sumur serambi sentul, 11/01/2016
©2016-arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H