Sudahlah, tak perlu lagi engkau sirami ladang yang telah meranggas ini
kita telah sampai pada sebuah kesimpulan
yang telah tertulis pada selembar hijab
hijab yang menjadi traktat bagi kita
masihkah engkau berfikir bahwa kita bisa memulai dari awal lagi?
dulu, aku memang sangat berharap sebagaimana harapan rama-rama pada dahan, pada ranting
apakah kita mesti mundur melalui lorong-lorong waktu jejak suram kita?
seingatku, engkaulah yang paling tidak menghendaki pernah ada perjumpaan lagi
semoga engkau masih ingat
pada sebuah pagi yang belum merekah
engkau menghujamkan sebilah bambu pada kamar peraduan kita yang sedang menyala
sementara dengan pandangan sebelah mata engkau mengiris sembilukan nadi yang tak pernah berdarah
perapian telah engkau padamkan
asap-asap pun semakin menjelaga
nyanyi-nyanyi penunggu sang malam telah merapat keperaduanya
mestikah kita memulai lagi kesalahan yang sama?
sudahlah,
sumur serambi sentul, 14/10/2015
©2015-arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H