Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mak Parmi

5 Maret 2016   21:56 Diperbarui: 5 Maret 2016   22:23 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="il - regional.kompas.com"][/caption]mak parmi namanya
cuma tukang sapu
di pekarangan masjid kampung sebelah

anaknya tiga
laki-laki, putus sekolah
hanya bisa jualan nasi uduk

setiap jum'at siang
alif ba ta diejanya terbata-bata
agar semakin khusyuk menjalani takdir, katanya

mak parmi tak pernah pandai mengadu
atau sekadar berkata "aduh!"
walau hidupnya teraduk-aduk

sore ini, di pinggir jalan kampung
mak parmi terduduk lunglai
buah hatinya terkena de be de

matanya nanar membaca resep dokter
kerana, harga obat tak terjangkau
: sabarlah mak!

bahwa bersabar adalah do'a tertinggi
yang tidak membutuhkan be pe je es
yang semakin tidak berpihak

: mak parmi oh mak parmi!

di negeri para tuan ini,
orang sepertimu memang dilarang sakit
kerana dianggap beban terberat bagi negara

â–  sumur serambi sentul, 05/03/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun