mak, kembali kutuliskan namamu di sini tak ada maksud apa-apa, tak ada pula hal-hal dan hil-hil yang akan menyesatkan cara berfikirku mak, semuanya sengaja kutuliskan adalah sebab akibat dari telah kududukkannya dirimu pada tempat tersuci dihatiku agar makhluk bumi dan langit paham bahwa begitulah cara tersederhana 'ku memperlakukan dirimu mak, semoga ini belum terlambat untuk bertanya kembali kepadamu dulu, sebelum aku lahir, apakah mak tahu bahwa aku akan punya sekte atau aliran atau semacamnya dikemudian hari? mak, sesorean ini tetangga di kiri kananku berdebat kusir mirip sepasang kucing yang sedang kasmaran di malam jum'at mereka bersaling silang soal wujudul hilal dan imkanur rukyat yang ternyata masih berputar-putar pada hal ihwal ahlan wasahlan ramadhan semata bukan tentang esensi ramadhan itu sendiri mak, apakah ini tanda-tanda bahwa jaman akan segera berakhir? atau, jangan-jangan jaman baru akan di mulai ya mak? jaman di mana kaum cerdik cendekia, 'ulul amri, ulama de el es be, semakin rajin memperlebar jurang perbedaan bukan bagaimana tata cara menggalang persatuan umat mak, sesungguhnya tak ingin kuberfikir yang berat-berat soal yang selalu jadi bahan gurauan dengan jiwaku disetiap tahunnya kerana tak ingin kucederai ke-khusyuk-an 'ibadahku di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini mak, agar 'ku tak tersesat di jalan terang ijinkan kubertanya lagi kepadamu; apakah nahdatul ulama dan muhammadiyah itu adalah agama akhir jaman? serambi sentul, 08/07/2013 ©arrie boediman la ede ------------------------------------------------------------------ : "Bismillaahirrahmaanirrahiim; aku ISLAM, bukan NU bukan pula Muhammadiyah!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H