[caption caption="ill. twitter.com"][/caption]chloe,Â
ingin kubercerita tentang rasamuÂ
rasa yang mengayun, membuaiÂ
bahkan memanggang jiwa-jiwa yang keringÂ
melayang-layang, mengawang-awangÂ
bahwa rasamu itu memang ada
tak satupun di antaranya bisa mengelak hadirnya
ia bisa datang dan pergi pada siapa saja
sesekali bersama angin, sesekali membadai
chloe,
seumpama rasamu itu sebuah telaga yang bening
tak perlulah engkau risau
jika akhirnya banyak yang masuk kedalamnya, berenang, menyelam
walau cuma sekadar menikmati sejenak kesejukan air di-telaga rasamu
tak terbantahkan memang
bahwa segala sesuatunya tentang rasamu
menggoyahkan, menggetarkan
bagi yang ingin mencoba merasakan rasamu
chloe,
katakanlah ini sebuah kebetulan
ketika akhirnya rasamu bertaut dengan rasaku
menurutku hal ini adalah suatu yang lumrah
bukakah rasa ini bisa terjadi pada siapa saja?
namun, rasamu memberontak
jiwamu berdiri pada keakuanmu
pada padang-padang sabana engkau menampar-nampar angin
"rasa ini berada pada tempat yang salah!" katamu
chloe,
apakah engkau sedang membohongi dirimu?
semoga engkau masih ingat
tentang ketetapan hatimu pada suatu senja yang kelu
"bintang yang redup itu telah kau hidupkan kembali cahayanya"
ketika itu, keindahan jadi milik rasa kita
rama-ramapun seketika memainkan tarian asmara
yang membara, yang membakar, yang mengasap
hingga memutih tulang
chloe,
sejatinya mungkin mesti kulupakan saja peristiwa-peristiwa
yang tercatat maupun yang tak sempat tercatat
kerana bagiku rasamu itu telah membekukan rasaku
tak ingin lagi bercerita apa-apa atau sekadar membayangkan rasa yang pernah ada
sebab, rasamu yang sering engkau katakan sebagai cinta suci itu
telah menjelma menjadi bayang-bayang kelabu, bagikuÂ
bayang-bayang yang mungkin terluka, perih, ngilu
oleh rasa cintamu yang setajam silet
sumur serambi sentul, 27/01/2016
©2016-arrie boediman la ede
--------------------------------------------