Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Chloe, Cintamu Setajam Silet

27 Januari 2016   20:07 Diperbarui: 27 Januari 2016   20:15 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ill. twitter.com"][/caption]chloe, 
ingin kubercerita tentang rasamu 
rasa yang mengayun, membuai 
bahkan memanggang jiwa-jiwa yang kering 
melayang-layang, mengawang-awang 

bahwa rasamu itu memang ada
tak satupun di antaranya bisa mengelak hadirnya
ia bisa datang dan pergi pada siapa saja
sesekali bersama angin, sesekali membadai

chloe,
seumpama rasamu itu sebuah telaga yang bening
tak perlulah engkau risau
jika akhirnya banyak yang masuk kedalamnya, berenang, menyelam
walau cuma sekadar menikmati sejenak kesejukan air di-telaga rasamu

tak terbantahkan memang
bahwa segala sesuatunya tentang rasamu
menggoyahkan, menggetarkan
bagi yang ingin mencoba merasakan rasamu

chloe,
katakanlah ini sebuah kebetulan
ketika akhirnya rasamu bertaut dengan rasaku
menurutku hal ini adalah suatu yang lumrah
bukakah rasa ini bisa terjadi pada siapa saja?

namun, rasamu memberontak
jiwamu berdiri pada keakuanmu
pada padang-padang sabana engkau menampar-nampar angin
"rasa ini berada pada tempat yang salah!" katamu

chloe,
apakah engkau sedang membohongi dirimu?
semoga engkau masih ingat
tentang ketetapan hatimu pada suatu senja yang kelu
"bintang yang redup itu telah kau hidupkan kembali cahayanya"

ketika itu, keindahan jadi milik rasa kita
rama-ramapun seketika memainkan tarian asmara
yang membara, yang membakar, yang mengasap
hingga memutih tulang

chloe,
sejatinya mungkin mesti kulupakan saja peristiwa-peristiwa
yang tercatat maupun yang tak sempat tercatat
kerana bagiku rasamu itu telah membekukan rasaku
tak ingin lagi bercerita apa-apa atau sekadar membayangkan rasa yang pernah ada

sebab, rasamu yang sering engkau katakan sebagai cinta suci itu
telah menjelma menjadi bayang-bayang kelabu, bagiku 
bayang-bayang yang mungkin terluka, perih, ngilu
oleh rasa cintamu yang setajam silet

sumur serambi sentul, 27/01/2016
©2016-arrie boediman la ede
--------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun