sori jek,
kali ini kutuliskan tentang gemblungmu, di sini
pada sebuah nisan dari batu andesit untuk jiwamu yang telah mati
yang telah kau bunuh dengan undang-undang permbambungan
sori-sori jek,
ini bukan soal apa dan siapa kau
tapi ini soal derap sepatu laras yang kau hentak-hentakkan
di atas bumi manusia, di tanah wadas milik kawulo alit
sori menyori jek,
kau memang gemblung
sebagaimana kataku, "kau sedang mabuk gemblung!"
itulah sebabnya kau tuli, buta, dan tak punya hati
jek, oh jek!
benarlah kata si cingcay bahwa kau memang gemblung dan mata duitan
cuma yang aku tak tahu, bahwa:
apakah kegemblunganmu itu akibat dari kosongnya isi kepalamu
serius jek, aku setengah gila lihat kau jek!
bukan apa-apa jek, pada kitab hitam di atas batu hitam itu
telah kau tumpahkan tinta hitam, pekat, kelam
yang meluberkan kegeraman massal yang maha gemblung di titik nol
sentalsentilserambisentul, 12/02/2022
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H