Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memburu Pemburu di Titik Nol

7 Desember 2021   18:12 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:16 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olah gambar (sumber: wallpaperflare.com)

sudah terlalu lama tulang-tulang ini mengkaku
sudah terlalu lama tubuh ini terlelap di tanah berlumpur
pun, sudah terlalu lama melihat ia berdiri pongah di pagar berduri itu
sudah terlalu lama pula ujung kehormatan ini tak meneteskan darah pemburu

sesungguhnya, tak perlu berlama-lama menunggunya dipersimpangan
tak perlu pula mengejarnya jika akhirnya ia berlari
tak penting juga mengirimkan ia sebuah surat tantangan
tak ada yang perlu dikhawatirkan tentangnya

ini soal berburu, memburu atau diburu;
bukan soal mesti memilih menjadi yang terbaik
bahwa sejatinya pemburu memang harus memburu
hingga ketempat terbit atau terbenamnya matahari sekalipun

ia, pemburu itu, sudah terlalu lama berlari semaunya
iapun, sudah terlalu lama menjejali ladang-ladang perburuan dengan janji-janji
sudah saatnya ia diselesaikan sebagaimana tata adat perburuan, turun temurun
anak panah pun sejak kemarin sore telah siap melesat dari busurnya; memburu pemburu di titik nol

sumurserambisentul, 06 desember 2021
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun