sebut saja aku:
tuan pokrol
pencipta kejalangan
pemekak telinga
penyempit hati
di perdebatan-perdebatan
pada sebuah persidangan majal
aku, ada di petak lima
petak kepongahan
di antara koneksi dan kolusi
berbekal silat lidah
mengemas pasal karet
tanpa dasar ilmu
dari sebuah kitab usang
aku, atas nama pleidoi
bermain mata dengan hakim
mengangkangi martabat
mengabaikan traktat
menelanjangi hukum acara
demi sesuap perkara
di kantong bolong pokrol bambu di titik nol
sumurserambisentul, 05 november 2020
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H