kuda-kuda jantan yang turun ke jalan
bukan kuda-kuda tunggangan joki-joki yang takberwajah
: kuda-kuda jantan itu adalah penjaga hati nurani
kuda-kuda jantan
yang turun ke jalan
sudah terlalu lama di kandang
menikmati hidup enak
bersama seribu mimpi
di antara angin reformasi
angin yang memabukkan
angin yang meng-kaku-kan tulang
mematikan suara nurani
membungkam ideologi
: yo ayo, kuda-kuda jantan
nyaringkan suaramu
sudah terlalu lama tak kudengar ringkikmu
ayo, nyanyikan lagu: maju tak gentar
kami menunggumu
di pelataran kaum jelata
yang seharusnya jadi ladang perjuangan
bukan ladang bagi kaum khianat
kaum yang melukai hati nurani
nurani kaum jelata
: ayo, kuda-kuda jantan
jaga irama
jaga suara hati
jaga kedamaian
bulatkan tekad
rapatkan barisan
jangan terpecahbelah
ini perjuangan tanpa batas
perjuangan membawa angin perubahan
dari sepuluh arah mata angin
: wahai kuda-kuda jantan
yang turun ke jalan
catat!
ingat!
keseimbangan bumi adalah pertahanan hidup
keteguhan matahari adalah ketetapan hati
kelanggengan rembulan adalah kepastian jiwa
yang tak bisa diperjualbelikan
yo ayo, kuda-kuda jantan berlari kencanglah: jangan berhenti
perjalanan tinggal sejengkal; kami menunggumu di titik nol
sumurserambisentul, 08 oktober 2020
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H