ketika ada seorang pimpinan taktahu dan takpaham apa yang akan dikerjakannya; maka, diam adalah jalan terbaik baginya; sebagaimana menyuruh diam anak buahnya
jika ada sebuah sistem kereziman tidak jelas antara tugas dan kewajibannya terhadap warga negaranya; maka, membangun peta konflik antar rakyatnya adalah cara terbaik baginya
tabik,
yang kusampaikan di atas bukan tentang siapapun; tapi, tentang diri saya; diri yang hina dina yang mencoba berdiri tegak di atas sebuah sapu lidi; bukan sapu jagad
tabik,
yang kumaksudkan dari kata-kata yang tertulis di atas bukanlah untuk memojokkan sebuah sistem kekuasaan; bukan pula bermaksud menjelaskan sebuah sistem kekuasan yang mungkin saja majal
negara di atas negara
kekuasaan di atas kekuasaan: itu sebuah paham kan?
lalu, kekuasaan apa lagi yang lebih tinggi dari itu?
bahwa, takpernah ingin kucampuradukkan perihal ini dengan urusan agama atau nama tuhanku; ini bukan soal radikalisme atau atas kepentingan sekte-sekte tertentu; kerana bukan apa-apa, keberadaan Tuhan pun sudah tidak anggap
jika, sebuah sistem ketatanegaraan dijalankan tidak sebagaimana mestinya; maka, mengotak-atik tatanan yang sudah mengakar sejak negara ini merdeka adalah cara yang paling tidak asyik dalam mengelola sebuah negara
jika, sebuah lembaga legislasi tak pernah paham tugas legislasinya; maka, kita tinggal tunggu saja puluhan bahkan ratusan produk undang-undang akan lahir prematur dari rahim kepentingan para cukong; ya para cu dan kong
lembaga atas nama rakyat
rakyat atas nama lembaga
adakah lagi klaim tertinggi dari lembaga yang mengatasnamakan rakyat itu?
tabik,
ini negara, bukan kampung susun
di sini bukan tempat untuk bikin gara-gara
bukan pula tempat mengobral kebenaran palsu
atau tempat menggadaikan kata-kata untuk memaksa melakukan tindakan subversif
tabik,
sesungguhnya kami sudah mulai gerah tuan
gerah dengan kata-kata yang itu-itu saja, kata-kata yang merusak
kata-kata yang tidak menenangkan, provokatif
kata-kata yang merusak iman, melemahkan imun