kata penyair,
suka-suka puisi suka-suka
apa saja
bebas sesukanya;
mau melukis langit
mengairbahkan bumi
mengeringkan laut
meratakan gunung
mengikis tebing
begitulah suka-suka puisi
kata pujangga,
puisi suka-suka puisi
apa saja, sesukanya;
melintasi malam menyelimuti alam
menimba air di batin kekasih
dua hati perawan senja yang luka
bercinta dengan bayang-bayang
menjelajahi ngarai-ngarai
saat asmara membara di antara duka
begitulah puisi suka-suka
suka-suka puisi suka-suka
puisi suka-suka puisi
utak atik kata-kata utak-atik, suka-suka
tiki taka kata-kata tiki taka, asyik-asyik saja
sesekali berpuisi seperti laiknya pesepak bola
bola di kejar
bola di giring
jika tak dapat bola
kaki tetangga jangan di jegal
akupun selalu ingin berpuisi suka-suka berpuisi
walaupun akhirnya mengikuti suka-sukanya puisi suka-suka sedemikian sulitnya
tak sesederhana yang kubayangkan
begitulah adabku
begitulah rasa manusiaku
sesekali merasa wajib merasa
sesekali pula wajib merasa wajib
: begitulah kira-kira
sumurserambisentul, 12 september 2020
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H