Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Diam Aku Membacamu

7 September 2020   23:17 Diperbarui: 8 September 2020   00:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

aku membacamu,
dari dalam hati lamat-lamat kudengar engkau menggerutu
sembari mencacap-cacapkan kepalamu
pada sebuah gelas yang berisi kopi dingin
yang sesungguhnya tak pernah ingin kunikmati lagi kepahitan rasanya
walau cuma sekadar meletakkan setetes dua tetes pada ujung lidahku

pun, sewindu ini puluhan hingga ribuan tonggak telah kutanam dalam-dalam
seharusnya sudah usai pada ujung jalan pertemuan rasa kita
namun, tak sekalipun kau berupaya letakkan kata-kata terbaikmu
yang seharusnya bisa kudengar langsung dari bibir mirah delimamu
tentang apa yang seharusnya kau sampaikan

sudahlah dik,
barangkali kita sudah terlalu lama bergelut dengan kepura-puraan
hingga akhirnya kita kehilangan sesuatu yang selama ini pernah ada
sesuatu yang tak pernah kau ukir dengan baik
untuk kau pajang pada pekarangan hatimu

dalam diamku,
aku telah selesai membacamu,
dua lembar kertas lusuh yang kau berikan kemarin sore
telah kularungkan ke samodera khayalmu

selamat malam,

sumurserambisentul, 07 september 2020
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun