Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Macet, Tragedi, dan Sendal Jepit

4 Maret 2016   15:41 Diperbarui: 4 Maret 2016   15:50 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="il - wartakota.tribunnews.com"][/caption]di jakarta,

tadi pagi
seperti biasa
mengadu nasib
dikemacetan yang menjerit
dijeritan pagi yang menjerat
bersama asap knalpot bus kota
di antara derum mesin metromini tua
dan balapan motor kreditan milik sejuta umat

garogol, garogol!
cililitan, slipi, tenabang!
depok, depok, sawangan, obladi oblada!
tiba-tiba,
cit cit cici cuit!
rem merci beybeh
mencicit-cicit seperti tikus
gerobak bakso dan si abang keserempet, luka
aw, aw, aw!
tong sampah
sumpah serapah batu-batu
memecah-mecah kaca si merci
prang, pring, prung
amuk, amuk, amuk!
sang sopir bibirnya berdarah, mungkin bonyok
ternyata mantan sopir metromini

pak polisi di mana?!
pak polisi acuh beybeh
mungkin ngilu dengan hukum jalanan
hukum a la kelas sendal jepit
sendal yang terjepit
terjepit oleh supermal-supermal
di antara cinta yang diperjualbelikan
di pasar-pasar ranjang

masih di jakarta,

â–  sumur serambi sentul, 04/03/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun