Mohon tunggu...
Arravi Rizal Firmansyah
Arravi Rizal Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo, Saya Arravi. Saya disini menulis untuk tugas KKN. Terima kasih sudah berkunjung.

KKN TIM I UNIVERSITAS DIPONEGORO 2022 S-1 Ilmu Sejarah 2018 DPL: Farid Agushybana, SKM, DEA, Ph.D Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghias Pekarangan Rumah dengan Tanaman Empon-Empon Anti Covid-19

10 Februari 2022   19:07 Diperbarui: 10 Februari 2022   19:46 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dengan salah satu warga Desa Banyumeneng Dukuh Krajan Lor mengenai tanaman empon-empon (Dokpri)

Kabupaten Demak, Desa Banyumeneng (31/01/2022) -- Pandemi Covid-19 belum hilang dari kehidupan manusia dan terus mengintai kesehatan manusia. Virus Covid-19 sudah kurang lebih 2 tahun berada di dalam kehidupan manusia dan memiliki berbagai jenis varian. Pada tahun 2022 di Indonesia muncul varian virus Covid-19 baru yaitu virus Omicron yang keberadaanya kini semakin menyebar dan banyak menyerang manusia. Salah satu cara agar terhindar dari varian baru virus Covid-19 adalah dengan meningkatkan perilaku hidup sehat seperti memperkuat imun tubuh melalui konsumsi jamu.

Penggunaan Jamu sebagai obat tradisional untuk memperkuat daya tahan tubuh sudah sejak lama dilakukan oleh Bangsa Indonesia terutama Suku Jamu, tanaman-tanaman jamu mereka tanam di sekitar rumah mereka untuk kebutuhan hidup mereka. Pada saat ini tidak banyak masyarakat yang memanfaatkan perkarangan rumah mereka untuk ditanami tanaman jamu seperti tanaman empon-empon berupa Jahe Merah, Kunyit, Temulawak Temuireng, Kunci dan lain sebagainya.

Desa Banyumeneng adalah salah satu desa di Kabupaten Demak yang masyarakatnya dapat dikatakan masih menyukai mengkonsumsi jamu sebagai obat herbal tradisional dibandingkan dengan obat kimia modern. Menurut Kepala Desa Banyumeneng Bapak Muntahar mengatakan masyarakat Desa Banyumeneng banyak memanfaatkan tanaman jamu untuk budidaya seperti tanaman kunyit, tanaman kunyit dapat dengan mudah hidup subur di desa tersebut dan mudah untuk dijumpai dibandingkan dengan tanaman empon-empon atau tanaman jamu lainnya. Akan tetapi, masyarakat Desa Banyumeneng yang mayoritas rumah mereka masih tergolong rumah desa sehingga banyak perkarangan rumah yang tersedia belum dimanfaatkan secara intensif. Mayoritas perkarangan rumah dimanfaatkan untuk halaman kosong dengan pohon 1 atau 2 di sekitarnya atau parkarangan dengan halaman rumput didepannya tanpa ada tanaman empon-empon sebagai tanaman hias mereka.

Melihat permasalahan tersebut perlu adanya pendampingan bagi masyarakat Desa Banyumeneng khususnya Dukuh Krajan Lor untuk dapat memanfaatkan perkarangan rumah mereka untuk dapat ditanami tanaman empon-empon. Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2022 dari progam studi ilmu sejarah bernama Arravi Rizal Firmansyah membuat progam "Pendampingan Pemanfaatan Perkarangan Rumah Warga di Dukuh Krajan Lor Desa Banyumeneng untuk Penanaman Empon-Empon Dalam Bentuk Tanaman Pot sebagai Bahan Jamu Pencegahan Covid-19".

Kegiatan merapikan tanaman empon-empon sebelum dibagikan kepada warga Desa Banyumeneng (Dokpri)
Kegiatan merapikan tanaman empon-empon sebelum dibagikan kepada warga Desa Banyumeneng (Dokpri)

Tujuan dilakukannya progam ini adalah dengan melihat permasalahan pada saat ini dimana covid-19 masih ada dan dapat menyerang manusia khususnya dengan daya imunitas yang rendah, oleh karena itu untuk dapat memperkuat daya imunitas tubuh yang kuat diperlukan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi nutrisi yang baik untuk tubuh salah satunya adalah tanaman empon-empon. Tanaman empon-empon dapat ditanam di perkarangan rumah warga baik menggunakan pot atau tidak. Dalam jangka waktu yang cukup lama maka dari pemanfaatan perkarangan rumah warga melalui tanaman empon-empon dapat dijuga dikembangkan menjadi budidaya tanaman yang dapat menghasilkan dana. Selain itu, tanaman empon-empon yang cukup umur dapat dipanen dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Foto dengan salah satu warga Desa Banyumeneng Dukuh Krajan Lor mengenai tanaman empon-empon (Dokpri)
Foto dengan salah satu warga Desa Banyumeneng Dukuh Krajan Lor mengenai tanaman empon-empon (Dokpri)

Harapan masyarakat Desa Banyumeneng khususnya Dukuh Krajan Lor mengenai progam KKN ini adalah agar kegiatan KKN bermanfaat seperti ini lebih sering diadakan dan melibatkan masyarakat, karena masyarakat sangat terbantu dengan kegiatan KKN ini, selain itu, juga memberikan inspirasi dan inovasi mengenai pemecahan permasalahan yang ada.

Penulis: Arravi Rizal Firmansyah (Ilmu Sejarah/Fakultas Ilmu Budaya/2018)

Dosen Pembimbing Lapangan: Farid Agushybana, SKM, DEA, Ph.D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun