Mohon tunggu...
Mardiah ArrahmiMokoagow
Mardiah ArrahmiMokoagow Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi jurusan akuntansi sekaligus bekerja sebagai freelancer yang menangani data klien secara jarak jauh (remote).

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kekayaan Tembus 1000T, Ini Dia Sosok Prajogo Pangestu Mantan Supir Angkot Yang Kini Menjadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

20 Mei 2024   22:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:13 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya yang kini melejit lantaran suskes menjadi sosok terkaya urutan ke-25 di dunia sebab kekayaannya yang naik drastis sebesar 1,154% sehingga kini mencapai Rp 1000 T.  Dia adalah Prajogo Pangestu, pemilik beberapa perusahaan besar seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Perindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang mengalami kenaikan harga saham dalam kurun waktu setahun.

Meski orang tua yang hanya berprofesi sebagai pedagang karet serta keterbetasan ekonomi yang membuat Prajogo Pangestu bersekolah hingga tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja, namun kini ia mampu menunjukkan kesuksesannya yang mendunia. Lahir dan besar di Kalimantan, Prajogo bekerja sebagai supir angkutan umum Singkawang-Pontianak. Selain itu, ia juga membuka usaha kecil lainnya seperti menjual ikan asin dan bumu dapur.

Pada tahun 1969, Prajogo bertemu dengan sosok pengusaha kayu yang berasal dari Malaysia bernama Burhan Uray yang membuatnya bergabung dengan perusahaan milik Burham yaitu PT Djajanti Grup. Setelah tujuh tahun berlalu, Prajogo diangkat menjadi General Manager  Pabrik Plywood Nusantara grup yang menaunginya karena etos kerjanya yang tinggi.

Namun, setahun kemudian ia memutuskan resign dan segera membeli perusahaan bernama CV Pacific Lumber Coy yang tengah mengalami krisis finasial. Perusahaan ini yang kini berubah menjadi PT Barito Pacific Tbk dan mengalami kenaikan besar-besaran di era orde baru dan dinobatkan menjadi perusahaan kayu terbesar di Indonesia. 

Sebelum mengubahnya menjadi perusahaan yang besar, Prajogo memang melakukan usaha yang juga besar seperti meminjam uang di beberapa bank untuk membeli perusahaan tersebut. Tetapi hanya dalam kurun waktu setahun, Prajogo sudah mampu mengembalikan dana yang ia pinjam dan mampu mengubahnya menjadi perusahaan yang besar.

Kesuksesan yang telah diraihnya kala itu tidak membuatnya merasa puas sesaat, ia terus melakukan ekspansi bisnis seperti mendirikan beberapa perusahaan lain seperti PT. Chandra Asri Petrochemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk. Lalu pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% Petrokimia Chandra Asri yang tengah di perdagangkan di BEI. 

Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia pada tahun 2011 dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Tahun 2023 selanjutnya, Prajogo pun mampu membawa nama perusahaannya yaitu CUAN dan BREN melantai di bursa saham Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun