"Penyakit DBD yang kini marak pada desa Tisnogambar merupakan penyakit musiman yang dampaknya cukup besar terhadap Tisnogambar, banyak faktor yang membuat penyakit ini dapat menular salah satunya pola hidup masyarakat yang kurang bersih, karena nyamuk DBD ini jenisnya sangat berbeda dengan nyamuk biasanya," ujar Meygi, salah satu Staff Puskesmas Bangsalsari.
Kegiatan Evaluasi Rapat Kinerja kader Posyandu ini ternyata mendapat banyak respon positif dari masyarakat, utamanya kader yang harus aktif dalam mensosialisasikan program kesehatan terhadap masyarakat.
Sementara itu Riza selaku bidan di Desa Tisnogambar mengatakan, saat ini banyak sekali yang perlu diperbaiki dan di evaluasi evaluasi dalam hal pencegahan penyebaran penyakit Demam Berdarah, pihaknya berharap keberadaan Posyandu kedepan akan lebih tepat sasaran dan kadernya secara maksimal dapat hadir dalam setiap rapat evaluasi.
"Mungkin karena kurangnya sosialisasi mengenai kesehatan, sehingga penyebaran penyakit Demam Berdarah tidak maksimal dalam pencegahannya, oleh sebab itu kedepan akan lebih dimaksimalkan lagi," pungkasnya.
Masih menurut Riza, selain pencegahan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah, Posyandu desa Tisnogambar juga fokus terhadap ibu hamil dan sosialisasi secara menerus terhadap imunisasi yang dimana masih banyak ditolak oleh masyarakat desa Tisnogambar.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, tampak seluruh kader Posyandu dan mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai dan kegiatan Rapat Evaluasi Kinerja Kader Posyandu ini ditutup dengan pembagian hadiah bagi kader Posyandu yang aktif, sebagai bentuk apresiasi dan pemberian motivasi agar melaksanakan tugasnya sebagai kader Posyandu dengan lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H