Way Harong, 9 Agustus 2024---Belajar bagi umat muslim adalah suatu kewajiban. Maka, Majelis taklim sering diadakan pada dasarnya memiliki tujuan yang tertuju pada tiga aspek, yaitu pendidikan, pembinaan, dan sosial. Pada hari Jumat, agenda majelis taklim dilakukan oleh KKN UIN Raden Intan Lampung yang diangkat dari kegiatan pengajian ibu-ibu yang rutin dilakukan pada hari Rabu. Kegiatan ini merupakan rutinitas yang baik dalam melakukan pemberdayaan masjid, biasanya diisi dengan bersholawat, doa-doa, dan beberapa pertemuan juga akan memuat syiar agama sebagai bentuk terbentuknya diskusi dalam keagamaan. Dengan izin pengurus masjid, aparat desa, serta masyarakat Way Harong di dusun Cerita Dagang, mahasiswa KKN kelompok 168 bersama-sama membentuk sebuah acara majelis taklim di sana. Pada pelaksanaannya, agenda ini memiliki dua tujuan pokok yang menjadi alasan digelarnya acara tersebut. Yang pertama, pengadaan majelis taklim sebagai ruang diskusi keagamaan yang baik antara mahasiswa KKN dengan para jema'ah masjid At-Taqwa. Dengan berjalannya acara tersebut, akan menjadi pemicu bagi munculnya gagasan dari reaksi yang ditimbulkan dari interaksi yang terjadi antara jema'ah kepada sang penceramah yang menyampaikan ceramahnya. Hal itu biasanya diikuti dengan sikap antusias dari para jemaat yang mendengarkan supaya mampu lebih mengerti tentang pesan tersurat dan tersirat dalam apa yang disampaikan oleh penceramah (da'i/da'iyah). Lalu yang kedua, yakni sebagai pengikat tali silaturahmi antara mahasiswa KKN 168 dengan para jema'ah masjid At-Taqwa. Sebelum acara ini digelar, mahasiswi KKN 168 juga selalu ikut dalam kegiatan pengajian ibu-ibu rutin yang pasti ada hal yang berkesan antara kedua belah pihak. Hal ini pun menjadi salah satu faktor pemicu dari kuatnya ikatan tali silaturahmi  dan agenda ini diharapkan mampu memperluas jaringan silaturahmi dari yang awalnya hanya kepada jema'ah ibu-ibu pengajian berkembang menjadi jaringan silaturahmi ke masyarakat luas.
Adapun kalimat "tak kenal maka tak sayang", kata pepatah yang menggambarkan kepedulian terhadap sesama harus diawali dengan memperkenalkan jati diri dan mengenal lebih dalam tentang masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan kegiatan majelis taklim yang diadakan, penyampaian materi disampaikan oleh Dea Amanda Saputri sebagai da'iyah dalam acara tersebut. Dalam acara ini, Dea membahas tentang ilmu-ilmu keagamaan dalam rumah tangga yang terfokus pada cerminan menjadi suami-istri yang baik bagaikan permata di akhirat. Di sisi lain, terdapat banyak pendengar yang antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut sehingga menciptakan hubungan yang harmonis dan berkesan di kemudian harinya. Dakwah disampaikan dengan hati dapat memberi kesan yang terbaik. Selain itu, kegiatan sharing ilmu seperti ini juga sangat mendukung munculnya gagasan yang membangun kebersamaan antar masyarakat desa Way Harong, terkhusus bagi para jema'ah masjid At-Taqwa Cerita Dagang yang mayoritas menghadiri agenda mahasiswa KKN 168 tersebut.
