Selain itu, dalam konteks Pawongan, kolaborasi antar peneliti dalam mengembangkan teknologi ini sangat penting. Misalnya, proyek-proyek lintas disiplin yang melibatkan kimiawan, insinyur lingkungan, dan ahli kebijakan dapat menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan efektif. Hal ini mencerminkan pentingnya hubungan harmonis dengan sesama manusia dalam mencapai tujuan bersama.
Kesimpulan
Tri Hita Karana menawarkan panduan yang berharga bagi kita sebagai generasi muda dan mahasiswa kimia dalam menjalani kehidupan dan mengejar karir akademis kita. Dengan menghormati hubungan kita dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan, kita dapat mencapai keseimbangan dan harmoni yang mendalam. Sebagai mahasiswa kimia, kita memiliki tanggung jawab tambahan untuk memastikan bahwa penelitian dan inovasi kita berkontribusi pada dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. Melalui penerapan prinsip-prinsip THK, kita dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat dan dunia ilmiah.
THK tidak hanya relevan dalam konteks budaya Bali, tetapi juga memberikan panduan yang universal untuk mencapai keseimbangan dan harmoni dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai generasi muda dan mahasiswa kimia, kita memiliki potensi besar untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari dan dalam karier kita di masa depan.Â
RefrensiÂ
Anastas, P. T., & Warner, J. C. (1998). Green Chemistry: Theory and Practice. Oxford University Press.
Arismayanti, N. K., & Sukarno, N. (2020). Tri Hita Karana and Sustainable Development: A Balinese Concept for a Harmonious Life. Journal of Environmental Science and Sustainable Development, 5(1), 25-32.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H