Mohon tunggu...
Arozisokhi Zebua
Arozisokhi Zebua Mohon Tunggu... Guru - Computer Teacher

IT, Programmer especially in java programming, Freelancer as Writter, E-ticketing in Indonesian and International travel and belonging Jesus Christ.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata Baru Tiga Orang yang Bisa Melewati Lompat Batu di Nias | NIAS

30 September 2012   18:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26 2382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nias, itulah tanah kelahiran saya. Saya salah satu laki – laki yang dilahirkan dengan darah asli pulau Nias. Tapi sayang, saya belum bisa melompati Lompat Batu yang dari dulu menjadi Ikon pulau Nias. Itulah salah satu kelemahan saya. Pada zaman dulu Lompat Batu , menurut tuturan dari ayah saya dimanfaatkan sebagai sarana latihan perang. Jika disaat pergi berperang, siapapun yang tidak bisa melewati lompat batu itu, tidak boleh ikut perang. Apakah Nias masih berperang atau perlu memulai perang sehingga kita membahas Lompat Batu yang sudah lama tidak di publish ini  ?. Saya akan menjelesakannya lebih rinci di bagian lain dalam artikel ini.

Mungkin kita berpikir apakah kehebatan sekumpulan batu yang disusun tersebut sehingga bisa menjadi ikon seluruh kepulauan Nias ?. Saya sendiri bingung, mengapa dan mengapa susunan batu yang secara geografis hanya berada di Desa bawo mataluo kabupaten Nias Selatan satu satunya ikon Nias dimata Indonesia dan dunia . Mungkin diantara kompasianer, Indonesia dan khususnya orang Nias yang juga belum bisa menjawab pertanyaan ini.

Mungkin ini refleksi dari sifat manusia yang pada umumnya selalu saja sering melupakan sejarah. Manusia pada hakekatnya hanya mau berpendapat sesuai dengan apa yang ada sekarang bukan bagaimana itu ada sekarang, dulu awalnya apa ?. Saudara – saudara saya khususnya anak-anak Nias, baik yang lahir di Pulau Nias atau dimanapun, kita harus tahu bahwa kita dulu satu. Hasil  kemajuan politik yang telah memecah belah kesatuan kita. Kalau kita harus melihat sejarah kebelakang Lompat Batu mampu menjadi ikon pulau Nias karena kita hanya satu pemerintahan saja dan satu nama Nias. Sehingga lompat batu menjadi ciri khas budaya dan tradisi Nias.

Masyarakat Nias yang terkenal ramah, putih, bersih dan berbudaya tersebut ternyata masih membutuhkan Lompat Batu tersebut sebagai sarana latihan perang.  Kata ‘Ya’ahowu’ masih mampu menyatukan Nias untuk satu hati, satu langkah, dan satu tujuan untuk berperang hingga mencapai kemerdekaan yang benar benar merdeka dari banyak ketertinggalan.

Dalam banyak segi kehidupan Nias masih tergolong tertinggal dan bahkan terkesan sangat benar adanya. Tetapi, Jika masyarakat Nias masih mau bersatu dibawah panji sapaan ‘Ya’ahowu’ dan dengan berbekal latihan perang yang sportif di Hombo Batu, maka saya yakin masyarakat Nias bisa menang dalam masalah ini. Adapun beberpa kenyataan yang perlu diperangi oleh masyarakat nias adalalah sebagai berikut :

a.Pemerintahan

Pemerintahan di pulau Nias di semua wilayah kabupaten dan kota, sampai sekarang ini masih banyak terjadi praktek - praktek korupsi. Mulai dari pejabat di tingkat kabupaten atau kota sampai di tingkat desa praktek korupsi masih dan sangat banyak yang sedang berjalan dengan teratur. Praktek praktek yang semacam inilah yang masih banyak menjadi alasan semakin terpuruk, atau alasan yang menjadikan masyarakat nias masih hidup terkatung-katung seperti sekarang.

b.Ekonomi

Pendapatan perkapita penduduk di pulau Nias secara umum masih bergantung pada musim. Musim di pulau nias yang sangat tidak teratur walaupun hanya musim hujan dan musim kemarau , tapi kedua musim ini datang tanpa jadwal yang pasti. Menurut hemat saya , musim ini dipengaruhi oleh kelembapan dari samudera hindia yang berhadapan langsung dengan pulau Nias. Apapun penyebabnya musim inilah yang menjadi salah satu kendala dalam peningkatan penghasilan masyarakat Nias. Adapun sumber pencaharian masyarakat Nias adalah melaut, bercocok tanam misalnya padi, pohon karet dan kakao. Selain faktor musim, faktor transportasi yang sangat minim juga menjadi salah satu penyebab yang tidak bisa dielakkan.

c.Pendidikan

Masalah yang terakhir inilah yang saya rasa paling penting dan perlu. Pendidikan dipulau Nias secara umum masih tergolong jauh dari harapan. Selain banyak masyarakat nias yang belum mempunyai kesempatan untuk mengecap pendidikan, masalah status sekolah di Nias juga ikut mempengaruhi kemajuan pendidikan di kepulauan Nias. Jika yang kita lihat kualitas SD, SMP dan SMA tidak kalah saing dengan daerah lain di Indonesia. Saya ambil contoh SMA Negeri Unggulan Sukma Nias sudah bisa menyamakan prestasi anak – anak nias dengan sekolah-sekolah lain di Indonesia. Masalah yang memberatkan masyarakat Nias untuk mendapatkan pendidikan yang legal inilah yang paling sulit. Alasannya karena perguruan tinggi di pulau nias hanya beberapa jurusan saja yang sudah terakreditasi, dan walaupun demikian nilainya masih  sangat mengkhawatirkan.

Masyarakat Nias yang budiman, teman-teman kompasianer dan Indonesia yang sedang membaca. Setelah saya telusuri ternyata sampai tahun 2012 , yang sudah mampu melompati Hombo Batu atau Lompat batu tersebut baru tiga orang. Mampu melompati dalam hal ini, bermaksud orang Nias yang mampu menjangkau pendidikan dan gelar tertinggi dalam keilmuan. Saya sengaja meimilih tokoh dengan spesifikasi ini karena hanya merekalah yang bisa dan mau saya pilih, dan mungkin hanya mereka yang pantas saya tulis. Merekalah yang membuat saya tertarik menulis artikel ini.  Dan yang lebih membuat saya semakin tertarik menulis juga , ternyata ketiga tokoh ini sudah memposisikan diri masing masing pada setiap persoalan diatas.

Adapun ketiga tokoh yang membuat saya kagum, meskipun mereka masih belum mengenal saya dan salah satu diantarnya sudah almarhum, tapi saya yakin suatu saat kelak saya akan bertemu dengan salah satu tokoh tersebut. Ketiga tokoh tersebut adalah para profesor terbaik dan hanya mereka bertiga yang sudah mendapatkan gelar Profesor tersebut. Mereka adalah :

1.Prof.DR.Taliziduhu Ndraha

Beliau adalah Guru Besar Institut Ilmu Pemerintahan IIP. Saya teringat saat saya masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Gido yang konon pernah diduduki oleh beliau meskipun tidak lulus disitu. Beliau datang mengunjungi sekolah tempat saya belajar tersebut. Semua guru dan siswa termasuk saya memberi hormat yang sangat dalam  Satu kata beliau yang masih terngiang dihati saya ‘Semangat anak Nias harus selalu muda ‘ beliau mengibaratkan semngat tersebut dengan istilah ‘Howu Gae’ . Saya saja bingung maksud beliau apa sebenarnya. Kalau saya mau bertanya jawabannya pasti tidak pernah bisa saya dan teman teman bisa dapatkan karena beliau sudah dipanggil oleh yang Maha kuasa pada bulan september 2012. Inilah salah satu profesor dari Nias yang sudah pernah saya lihat secara langsung, meskipun beliau mungkin tidak mengenal saya.

Beliau merupakan salah satu profesor terbaik di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Ilmu pemerintahan yang beliau tekuni sudah banyak menjadi bahan referensi pemerintahan dalam negeri. Kita merasa beruntung karena beliau masih meninggalkan kepada Indonseia beberapa buku yang bermanfaat. Khsusnya dalam ilmu pemerintahan. Sebagai masyarakat Indonesia dan secara lebih khusus saya menyarankan kepada pihak pihak yang sedang duduk dipemerintahan kabupaten dan kota di Nias  untuk memanfaatkan buku-buku dan pandangan beliau. Pandangan-pandangan tersebut dipraktekan dalam sistem pemerintahan, jangan korupsi yang dipraktekan.

2.Prof. Suahasil Nazara SE, MSc, PhD

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang dikukuhkan pada tanggal 10 Maret 2012 seperti dilansir web resmi Universitas Indonseia pada tanggal 17 Maret 201. Selengkapnya baca http://www.ui.ac.id/id/news/archive/4242 dan profil anak nias lulusan S3 University of Illinois at Urbana-Champaign,USA ini bisa saudara baca di http://staff.ui.ac.id/profil/detail_dosen.php?id=132233212.  Beliau yang juga merupakan Profesor terbaik di lingkungan Universitas Indonesia ini adalah putra nias yang mampu melompati Lompat Batu di pulau Nias tersebut.

Beliau yang menggeluti dunia ekonomi sampai saat ini, besar harapan saya masyarakat nias bisa memanfaatkan kesempatan berharaga ini. Dalam hal penanaman modal, pembangunan dan pengembangan ekonomi di pulau nias sudah seharusnya kita bertanya pada beliau. Dan saya juga berharap beliau mau mendampingi masyarakat nias, termasuk untuk bisa mengecap pendidikan di Universitas ternama di Indonesia dan bahkan di Universitas kelas dunia. Bukan hanya itu saja, kepada beliau juga saya berpikir alangkah lebih baiknya jika beliau ikut terlibat dalam mengurus perguruan tinggi yang ada di pulau nias, khususnya untuk urusan dan proses akreditasi perguruan tinggi dan semua jurusan yang ada.

3.Prof. Dr. Fakhili Gulo

Guru Besar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP)Universitas Sriwiajaya Program Studi Pendidikan Teknik Kimiaditetapkan pada hari Jum,at tanggal 27 April 2012 seperti di muat dalam halaman web resmi Universitas sriwijaya Palembanghttp://www.unsri.ac.id/?act=info_detil&id=322 . Tokoh yang seperti ini juga adalah putra Nias yang mampu melewati Lompat Batu di pulau nias tersebut. Keberadaan beliau juga merupakan kesempatan berharga yang dimiliki oleh masyarakat Nias. Beliau yang menggeluti dunia keguruan saya rasa sangat strategis dalam upaya pembangunan industri pendidikan di pulau nias. Sudah saatnya kesempatan baik ini tidak disia – siakan. Bukan hanya itu saja, kepada beliau juga saya berpikir alangkah lebih baiknya jika beliau ikut terlibat dalam mengurus perguruan tinggi yang ada di pulau nias, khususnya untuk urusan dan proses akreditasi perguruan tinggi dan semua jurusan yang ada.

Secara khusus kepada beliau kepada bapak  Prof. Suahasil Nazara SE, MSc, PhD  dan bapak Prof. Dr. Fakhili Gulo . Inilah suara kami masyarakat nias. Saat ini kami membutuhkan bimbingan dan arahan bapak-bapak. Arahkan langkah masyarakt nias ke arah yang lebih baik . Nias membutuhkan bapak-bapak.

Akhirnya, saya berharap semoga Nias tetap bersatu dan maju untuk menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Mari kita belajar dan berlatih berperang, mampukah kita melewati Lompat Batu seperti mereka ?. Ya,ahowu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun