Hey, aku memanggilmu!
Siapa gerangan mendiam entah?
Oh yang dulu menuntunku
Siapa bisikan wahyu itu?
Yang mutlak karibnya jasmani rohani,
pikir dan hati...
Apa Tuhan
Apa perempuan
Apa alam
Apa angan
Apaapa...
Lihat ini!
Anakmu baring gelimpangan
Jasadnya digulung gelintingan
Diperas-peras...
Jeritnya melebihi aduh
melebihi sakit ruas-ruas!
Hey, lekas datanglah!
Aku memerintahmu
Kembali mengiringiku
Oooh setan ciptaanku sudah besar
Gelitik membakar sampai ujung otot,
tulang pucuk sendi
dihantar syaraf bus seluruh tubuh
Ganasnya melebihi panas nasss!!!
Ditusuk-tusuk, kejet-kejet
Ngangklung pada desah terakhir
Muara titik calon mati
Muainya sukma melebihi apa…?!
Wersjdfbufjn2345hsbbjsndkldwiuw8hwndkcnkc, x,xdc.,,lfckofveu9e9whq2mnsksalfhisdsaijhdfksoewkfc,.,,……
Hah... Pasrah...
;Tolong datanglah aku sakau
Berikan penawarnya....
Atau di mana bolpenku?
Muntilan, 13 April 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H