Mohon tunggu...
Aroka
Aroka Mohon Tunggu... -

Aroka

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pro-Kontra Bertujuan Mengasah Analisa

12 Februari 2015   23:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:19 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1423726297303641502

[caption id="attachment_350771" align="aligncenter" width="520" caption="kawancerita.blogspot.com"][/caption]

Dalam pelbagai hal yang berurusan dengan segala ucapan dan perbuatan akan senantiasa menimbukan gelombang pro-kontra, mengapa bisa terjadi demikian? Karena setiap manusia diciptakan dengan satu kelebihan yang tidak dimiliki mahluk lain ciptaan-NYA. Kelebihan tersebut dinamakan akal pikiran, sehingga layaklah manusia disebut lebih mulia dibandingkan yang lain dengan syarat mengendalikan hawa nafsu yang bersemayam di dalam dirinya.

Sesuatu yang sudah jelas baik dan benarnya dihadapan banyak orang, tetap saja bisa memancing dua pandangan yang berbeda. Sehingga hal itu lebih sering dan menjadi hal yang mengakibatkan perselisihan antar emosi manusia. Tapi jika diambil dari sudut akal pikiran yang jernih, sebenarnya itu merupakan ajang mengasah analisa sesuai takaran dan pengetahuan yang dimiliki tiap orang.

Ada sebuah pepatah orangtua dulu mengatakan, walau menyampaikan nasehat yang penting tapi dengan cara salah, maka tetap saja akan menghasilkan sebuah kesalahan. Teorinya sedehana sekali yaitu, jika positif dikalikan negatif maka hasilnya negatif. Begitupun jika sebaliknya, nasehat salah walau dibungkus dengan cara tepat serta halus, akan berujung pada sebuah kesalahpahaman yang fatal. Dengan demikian seharusnya nasehat penting dirangkai dengan penyampaian yang tepat agar menghasilkan kebenaran, bukan sebuah pembenaran.

Misalnya pembahasan tentang belajar, sudah tentu tidak bisa dibantah lagi merupakan sesuatu yang baik dan benar. Tapi belajar itu bila diibaratkan merupakan sebuah batang pohon yang memiliki akar, ranting, buah, daun, bahkan duri yang bisa menusuk kulit, dan yang lebih membahayakan bahwa pohon itu bisa saja mengandung racun yang mengancam keselamatan jiwa.

Dari satu batang pohon yang dinamakan belajar, berapa banyak yang bisa diperdebatkan? Bahkan bila ditarik satu cabang pohon saja melahirkan ratusan  perdebatan yang  akan ramai . Bayangkan bila seluruh bagian diperdebatkan? maka sudah sulit terhitung berapa banyak perdebatan yang ujungnya melahirkan perselisihan atau permusuhan.  Mengutip perkataan sebelumnya, hal itu tidak akan terjadi bila menggunakan akal pikiran dan hati yang jernih, malah bisa jadi analisa yang saling menambahkan / saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Andaikata ada satu pertanyaan, Perdebatan pro-kontra sebenarnya sangat penting atau tidak? Untuk menjawab hal itu Bila diambil dari jalur adu pemikiran, pengetahuan, dan wawasan, maka disitulah ladang amal dan  kebaikan yang melimpah untuk dipanen. Karena ada sebuah contoh dalam kenyataan misalnya, dalam mengembangkan sebuah usaha lebih baik lagi, sudah sangat biasa para pemegang saham mengadu visi - misi yang tepat untuk diterapkan. Tapi selepas keluar pintu ruangan semua keadaan kembali mencair dan seolah tidak terjadi apapun, karena semua kembali kepada kehidupan bersosialisasi!

Jika bercermin kepada kaca yang bening, setiap manusia akan menyadari tidak lepas dari benar dan salah. Sikap pro tidak selamanya merupakan kebaikan, malah bisa jadi menjerumuskan kepada jurang kesalahan. Begitupun sikap kontra tidak selamanya bernuansa negatif, karena biasanya disitu bisa jadi ada kandungan nasehat penting untuk memperbaiki diri dari kesalahan yang telah dilakukan.

Dengan demikian maka. letak mengasah analisa sudah seharusnya ditempatkan pada kadar dan porsi yang sesuai takaran, serta dijadikan proritas dalam menyikapi segala hal yang telah dan akan terjadi. Sehingga bisa memilah dan memilih mana yang tepat serta mana yang keliru. Tapi jika berpedoman mengasah kadar emosi, hanya akan ada satu jawaban yang pasti dan tidak ditolerir yaitu, Sikap pro merupakan yang benar sedangkan yang kontra ialah yang salah.

Selamat menjalankan aktifitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun