Mohon tunggu...
Arobi Talab
Arobi Talab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Airlangga yang memiliki minat besar dalam dunia bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya di Kompasiana, saya berharap dapat membantu dan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menekan Angka Kemiskinan dan Meningkatkan Gizi Anak: Peran Penting Program Makan Bergizi Gratis

6 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 6 Juni 2024   13:03 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah gempuran isu ekonomi global dan kesenjangan sosial, secercah harapan muncul dalam bentuk program makan bergizi gratis. Program ini bagaikan oase di tengah gurun, memberikan solusi nyata untuk dua permasalahan krusial: kemiskinan dan kekurangan gizi pada anak.

Lebih dari sekadar menyediakan hidangan hangat, program makan bergizi gratis memiliki peran strategis dalam mengantarkan bangsa menuju masa depan yang lebih cerah. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana program ini menjadi lokomotif pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

Pertama, program makan bergizi gratis menjadi tameng ampuh dalam memerangi kemiskinan. Beban pengeluaran keluarga prasejahtera untuk kebutuhan makan siang anak di sekolah termitigasi, sehingga dana tersebut dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain yang esensial, seperti pendidikan, kesehatan, dan sandang. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) poin 1: Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di mana pun.

Kedua, program ini menjadi kunci untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. Akses terhadap makanan bergizi seimbang merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak. Melalui program makan bergizi gratis, anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, terhindar dari stunting dan kekurangan gizi, serta memiliki energi yang cukup untuk belajar dan bermain. Hal ini yang baik, serta mendorong pertanian berkelanjutan.

Ketiga, program makan bergizi gratis berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Anak-anak yang kenyang dan berenergi akan lebih fokus belajar di kelas, sehingga prestasi belajar mereka pun meningkat. Hal ini dapat menjadi batu loncatan bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih gemilang. 

Program ini pun mendukung tujuan SDGs poin 4: Memastikan pendidikan yang berkualitas inklusif dan adil, serta mempromosikan peluang belajar seumur hidup bagi semua.

Keempat, program ini membuka peluang ekonomi baru bagi para pengusaha lokal. Keterlibatan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam penyediaan bahan makanan untuk program makan siang gratis akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. 

Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs poin 8: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja yang produktif dan penuh, serta pekerjaan yang layak bagi semua.

Kelima, program makan bergizi gratis menumbuhkan rasa persatuan dan gotong royong antar anggota masyarakat. Saling membantu dalam pelaksanaan program ini akan mempererat hubungan antar warga dan membangun rasa tanggung jawab bersama untuk masa depan anak bangsa. 

Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs poin 16: Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan untuk semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan.

Kesimpulannya, program makan bergizi gratis bukan sekadar memberi makan, tetapi merupakan investasi berharga bagi masa depan bangsa. Dengan menekan angka kemiskinan, meningkatkan gizi anak, dan mendorong kualitas pendidikan, program ini membuka jalan menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun