Mohon tunggu...
Arnold C.Turang
Arnold C.Turang Mohon Tunggu... Petani - Bersama Merawat dan Pelihara Bumi Rumah Kita Dengan Bermartabat

Serva Ordinem et Ordo Servate - Verba volant Scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kembalikan Pamor Rempah Nusantara, BSIP Sulawesi Utara Diseminasikan Sambung Pucuk Pala

30 November 2023   19:07 Diperbarui: 30 November 2023   19:25 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ahli Penyuluh Utama BSIP Sulut, saat melatih pelaku utama dan pelaku antara dalam kegiatan Diseminasi dan Bimtek Teknik Graffting Pala

Boltim, 29 Nopember 2023.---Merilis informasi Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam situs webnya, bahwa tanaman Pala (Myristica fragrans), merupakan tanaman asli Indonesia, yang berasal dari Kepulauan Maluku. Hasil produk pala yang diperdagangkan di pasaran dunia adalah biji, fuli dan minyak atsiri.

Salah satu varietas terkenal di Dunia, adalah pala di kepulauan Siau. Namun memang masalah pasca panen yang menurunkan mutu pala Siau. Padahal di negeri Belanda Pala Siau begitu terkenal, ungkap Budayawan dan penulis bukuTombulu, H.B.Palar, ketika penulis bincang dengan beliau dalam satu kesempatan di Perpustakaan Wale Tuana Matani.

Indonesia, termasuk produsen pala terbesar Dunia. Dimana sekitar 70 persen. Dan sebagian besar dihasilkan oleh pekebun rakyat, ada sekitar 98 persen termasuk di Sulawesi Utara dan sisanya oleh pekebun besar.

Sulawesi Utara, sebagai salah satu penghasil terkenal pala, dan terpatri dalam syair lagu terkenal “Oh Minahasa”. Dimana suatu ekspresi mengagungkan kekayaan alam Sulawesi Utara, termasuk di Siau yang ada Pala.

Gambar 2. Kepala BSIP Sulut dan Kadis Pertanian Serta Ahli Penyuluh Utama saat membuka Diseminasi dan Bimtek Graffting Pala
Gambar 2. Kepala BSIP Sulut dan Kadis Pertanian Serta Ahli Penyuluh Utama saat membuka Diseminasi dan Bimtek Graffting Pala

Mendukung program Kementerian Pertanian, dalam mengembalikan pamor kejayaan rempah Nusantara, maka Badan Standardisasi Intrumen Pertanian (BSIP) di Sulawesi Utara, melaksanakan Diseminasi dan Bimbingan Teknis hasil Standardisasi Instrumen Pertanian Sambung Pucuk Pala. Kegiatan ini, dilaksanakan di Bolaang Mongondow Timur.

Kepala BSIP Sulut Ir. Agussalim, MP., dalam sambutan mengemukakan bahwa, daerah Bolaang Mongondow Timur termasuk daerah potensi pengembangan Pala. Dan dari data pemetaan Agro Ekosistem Zoning (AEZ) yang dilakukan di Boltim, daerah ini pada satuan lahan sesuai untuk pengembangan pala.

Lanjut Agus, dengan potensi ini, maka untuk percepatan produksi pala, maka dilakukan Deseminasi dan Bimbingan Teknis teknik perbanyakan secara grafting (sambung pucuk). Teknologi ini salah satu cara percepat usia tanaman berbuah. Dan teknik ini sudah dilakukan di BSIP Sulawesi Utara. Dijamin 100 persen tanaman akan berbuah. Karena batang atas diambil dari entris unggul dan diambil dari entri betina.

Harap Agus, para pelaku utama (petani) dan pelaku antara (petugas) dapat mengikuti teknik ini, dan dapat melakukan sendiri sambung pucuk (grafting).

Gambar 3. Pemantapan materi untuk Diseminasi dan Bimtek Graffting di Laboratorium Penyuluhan di BSIP Sulawesi Utara sebelum ke Lapangan
Gambar 3. Pemantapan materi untuk Diseminasi dan Bimtek Graffting di Laboratorium Penyuluhan di BSIP Sulawesi Utara sebelum ke Lapangan

 Benny Mokoginta, selaku Pelaksana Tugas kepala Dinas Pertanian, apresiasi akan pelaksanaan kegiatan ini. Dengan Diseminasi dan Bimbingan Teknis Graffting tanaman pala, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku utama dan petugas dalam mengembangkan tanaman Pala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun