Kalasey, 31 Agustus 2023.---Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), terus mendorong seluru instansi lingkup BSIP di daerah agar Mitigasi dampak El Lino.
Terpaan panas di Sulawesi Utara, yang sudah jalan hampir 2 bulan, harus diantisipasi dengan optimalisasi sumber-sumber pangan masyarakat. Mitigasi El Nino untuk kegiatan usahatani, dianjurkan untuk menanam lebih cepat.
Kepala BSIP Sulawesi Utara, saat ditemui (31/08) di Taman Agrostandard, mengungkapkan bahwa: untuk memitigasi dampak El Nino, maka BSIP menghilirkan model pemberdayaan pekarangan sebagai sarana sumber pangan keluarga.
Pada model ini, dirancang dengan keragaan tanaman pangan, seperti: tanaman terong, tomat, cabe, bawang merah. Tetanaman ini, sangat berkontribusi untuk kebutuhan rumah tangga. Kelebihan model ini, masyarakat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat mengontrolnya dengan menyisihkan 15-25 menit sebelum ke kantor, melakukan penyiraman tanaman.
Model ini sebagai mitigasi El Nino. Karena di hamparan-hamparan produksi, saat ini tetanaman mengalami kekurangan air. Sehingga pertumbuhan terganggu dan akan berdampak pada kekurangan bahan bumbu dampur. Sementara pekarangan rumah, seperti di kantor ini, dengan memanfaatkan air yang ada dapat dikembangkan tanaman kebutuhan keluarga.
Untuk areal-areal pengembangan pertanian, Ir. Agussalim, MP. Berpesan agar bertani memanfaatkan embung, irigasi pompa dan fasilitas pengairan yang masih ada airnya. Upayakan dengan melakukan penyiraman, bila memang tetanaman sudah bertumbuh. Sehingga walau El Nino, tapi kita tetap melakukan penanaman, seperti pesan Menteri Pertanian, imbuh Agus. (#Artur)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H