Mohon tunggu...
Arnold Belau
Arnold Belau Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis Itu membebaskan. menulis itu Indah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terimakasih Untuk Sahabat Lamaku

8 Maret 2013   02:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:09 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sa tulis ucapan terimakasih saya untuk ketiga sahabat saya yang sudah kasi sa banyak pelajaran baik dan buruk. Mereka tiga ini pantas mendaptkan ucapan terimakasih dari saya. Karena dari mereka saya sudah banyak belajar namanya pemborosan, ketagihan bahkan hancur dan malu gara-gara bersahabat dengan mereka tiga ini. Pertama, rokok, kedua pinang dan ketiga Miras.

Rokok

Sa kenal rokok pada tahun 2002. Waktu itu sa masih SD kelas IV. Dan pada tahun itu orang tua saya masukan saya di asrama dan tinggal di asrama dengan beberapa kawan saya. Kami banyak orang di asrama itu. ada yang kelas IV, ada yang kelas V da nada juga yang kelas VI. Waktu itu penghuni asrama kami lebih dari 20 orang. Yaitu siswa kelas enam ada sekitar 7 orang. Kemudian kelas lima ada sekitar 9 orang dan sisanya siswa kelas empat. Termasuk saya. Jadi pada waktu itu mereka yang kelas lima dan enam ada beberapa yang biasa beli rokok diam-diam baru isap secara diam-diam juga. Lalu ada juga teman-teman sekelas saya juga yang ikutan merokok. ]

Biasanya mereka suruh saya yang pergi beli di kios. Kios itu tidak jauh dari asrama kami. Kios itu milik guru kami. Ia orang toraja. Ia mengajar matematika di sekolah kami. Waktu saya beli rokok, pak guru itu selalu Tanya ke saya, untuk siapa rokoknya? Saya selalu tipu pak guru itu dengan jawab untuk orang tua. Hehehehe…. Saya sadar bahwa saya biasanya menipu guru saya juga diri saya.

Lama-lama saya juga beli rokok satu batang. Rokok Filmas. Lalu saya isap rokok itu diam-diam. Saya batuk-batuk stengah mati karena isap asap rokok itu. sudah tahu merokok itu menyiksa tapi saya dan beberapa teman saya masih saja beli rokok dan isap diam-diam. Kadangkala kami biasa lari ke hutan belakang asrama pada sore hari hanya untuk merokok.

Itu terus berlanjut sampai saya tamat pada tahun 2004. Lalu pada tahun 2004 saya brangkat ke Moanemani, Dogiyai untuk lanjutkan pendidikan saya di tingkat SMP disana. Disana ada ayah saya yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ayah saya sudah lebih dari 12 tahun mengajar di SMP itu. dan saya kesana untuk sekolah di SMP yang ayah saya mengajar itu. Pada waktu SMP sudah mulai lancar merokok. Merokok rokok surya Mild. Hingga selesai SMP pada tahun 2007 ketagihan terhadap rokok tidak ada sama sekali. Tetapi tetap saja masih merokok. Dan juga tidak ada manfaat sama skali kalo merokok tapi masih terus merokok.

Pada tahun 2007 saya lanjut SMA di SMA Adhi Luhur Nabire. Pada tahun pertama yaitu 2007/2008. Tidak merokok sama skali. Dan berhenti. Tapi kalo weeekand dan pulang berarti pasti merokok dari rumah tapi itu juga merokok diam-diam dari orang tua. Kalo ketahuan bahaya.

Jadi pada saat itu saya masih merokok diam. Kemudian di asrama saya dan beberapa teman saya selalu mencuri waktu tidur untuk pergi merokok di SMP YPPK St.Antonius dekat asrama kami. Setelah belajar, sekitar pukul 10 malam kami sering pergi ke SMP Antonius. Biasanya kami menghabiskan 3 sampai 4 batang.  Setelaha menghabiskan rokok itu kami biasa pergi diam-diam kembali ke asrama dan tidur.

Setelah Kuliah

Saya kuliah pada tahun 2010. Saat saya mulai kuliah itulah rokok benar-benar “MENJAJAH” hidup saya. Saya benar-benar merasakan ketagihan pada rokok dan setengahmatinya bila tidak ada uang untuk beli rokok. Tapi itu bagian dari perjalanan hidup yang tak boleh di lewatkan begitu saja.  Dan rokok membuat saya haru keluarkan banyak uang setiap harinya. Paling sedikit sehari harus keluarkan 50 ribu sampai – 70 ribu. Dan ini tuntutan yang sangat gila. Apalagi saya yang tak pounya penghasilan tetap. Lebih banyak menggantungkan hidup pada orang tua. Proses ini terus belangsung hingga akhir tahun 2012. Pada tahun 2012 itu ada sebuah mujizat yang tidak bisa saya duga terjadi dalam hidup saya. Itu pun berkat hadirnya kekasihku yang sa kasihi. Karena dialah yang sebenarnya mengubah keterpurukan hidup saya. Juga pada akhir 2012 itu kakak saya meninggal karena kecelakaan di suatu malam dekat tempat kami tinggal. Peristiwa itu juga yang membuat saya harus sadar bahwa rokok, pinang dan miras harus di tinggalkan.

Dan saat ini rokok benar-benar saya lepas. Sebelumnya sudah saya coba untuk lepas rokok dua kali namun gagal dan yang terakhir inilah yang membuahkan hasil. Yaitu lepaskan rokok secara utuh. Dengan sadar. Bahwa rokok penjajah hidup saya dan perusak kehidupan saya.

Tetapi patutu saya haturkan terimakasih untuk rokok karena dengan rokok saya banyak belajar hal yang baik dan buruk hingga akhirnya saya sadar dan putuskan untuk menjauh dari rokok.

Pinang

Awalanya saya benci yang namanya pianng. Karena, satu, banunya tidak sedap. Dua, karena harus kunya terus tanpa ada rasa kenyang. Tiga, harus kotori mulut. Tetapi kebencian itu terbalik ketika saya kembali injak kota Nabire pada tahun 2006.

Dulunya saya berfikir pinang itu sesuatu yang sangat saya jijik. Tetapi pada suatu ketika, almarhum kakak saya mengajarkan saya bagaimana cara makan pinang. Dan saya pun ikuti perintahnya. Dan awal terjadinya kesalahan ada disini. Saya bukan menolak tetapi malah menuruti perintah kakak. Pada hal hal buruk yang sedang diajarkan.

Makan pinang, kapur dan sirih menjadi sesuatu yang biasa. Dan proses ini berlangsungn hinggal akhir tahun 2012. Sama halnya dengan rokok. Tetapi untuk beli pinang, sehari saya keluarkan 20ribu sampai dengan 30 ribu. Bahkan tengah malam pun jika masih ada pinang saya harus kunya dulu dan tidur kembali. Kadangkala sisa2 pinang masih ada dalam mulut dan tertidur. Cinta pada pinang lebih besar. Hahahha….

Tetapi semua itu harus berakhir di tahun 2012. Terimakasih pinang, saya sudah banyak belajar dan sudah lama dengan bersahabat denganmu dan harus kita menjauh dan saling menjauh. Terimakasih.

Miras

Semasa sekolah saya paling benci lihat orang miras. Apalagi ketemu dan berbicara dengan orang mengomsusmsi miras itu.

Tetapi pada tahun 2010 bulan april saya diajak miras oleh teman saya. Minuman local. Waktu itu saya dan teman saya bersama pak guru saya minum mirasa loka di rumah pak guru itu. Setalkah dengar hasil ujian malamnyam saya dan dua teman saya kami beli minuman jenis Vodka dan minum sebagai rasa bahagia kami karena kami sudah lulus. Hehehhe…

Setelah kuliah, banyak seakli yang berubah. Hampir setiap minggu harus minum. Kadang saya diajak minum oleh teman dan juga kadang saya beli sendiri dna minum. Hampir setiap hari sabtu saya harus minum vodka satu botol. Tetapi ini juga berkahir pada akhir tahun 2012. Karena disadarkan oleh kematian kakak saya dan juga karena ada niat dari dalam diri saya untuk tinggalkan kebiasaan buruk saya itu.

Saya harus berterimakasih pada miras karena selama bersahabat dengan dia saya sudah mengalami banyak kerugian. Lebih banyak kerugian, selain saya harus keluarkan banyak uang untuk beli miras, saya juga ikut merusak diri saya. Dan ini sangat rusak. Kehidupan saya. Akhirnya saya harus berterimakasih pada miras. Selamat berpisah. Saya harus menjauh darimu. (Arnold Belau)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun