Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wawancara Muhammad Harris Indra: Jokowi Menyentuh Hati Saya (Kartu Anggota Gerindra no 1)

8 Juni 2014   02:27 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:46 3968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Malam ini kebetulan sekali saya menonton Metro Higlight yang ditayangkan Metro TV, malam minggu menonton berita politik sebenarnya bukan kebiasaan saya, namun tetap saya syukuri karena kali ini menayangkan wawancara dengan seseorang yang menjadi sasaran empuk dari “kemarahan” internal partai politiknya sekaligus sorotan publik karena berbeda pandangan politik dengan partai yang didirikannya sendiri, siapa lagi kalau bukan Muhammad Harris Indra (MHI), Ketua DPP Gerindra bidang pertahanan.

Indra Maulana sebagai pewawancara membuka wawancara dengan pertanyaan menarik, “kalau harus berbeda kenapa harus dingkapkan ke publik?”, MHI langsung menjawab dengan lugas,”bagi saya kebenaran itu harus diungkapkan walaupun menyakitkan”, apakah anda tidak merasa anda melawan keputusan untuk mendukung Prabowo? , MHI mengatakan bahwa Gerindra dan Prabowo adalah dua hal yang berbeda, bagi dia Prabowo adalah represntatif dari partai namun Gerindra bukanlah Prabowo, Gerindra adalah kumpulan ide dan gagasan untuk membangun bangsa dan bukan milik orang perorang.

Kenapa harus Jokowi?, berulang kali MHI mengatakan bahwa Jokowi adalah yang terbaik, MHI menandaskan Jika ingin memilih pemimpin yang mampumewujudkan Indonesia yang adil, sejahtera dan bermartabat, maka Jokowi adalah orangnya," Prabowo adalah orang baik, beliau mengajarkan setia kepada Republik ini dan jangan fanatik terhadap rezim, namun soal adil dan bermartabat bagi MHI, bagi MHI Jokowilah orangnya" tandas MHI.

Bagaimana kalau anda dianggap tidak taat azas? , bagi MHI aturan partai masih dibawah undang – undang diatas yaitu Pancasila dan UUD 1945, bagi dia langkahnya masih tetap menjunjung undang – undang diatas, namun apabila dianggap salah saya siap menerima konsekuensinya, secara pribadi saya melihat jawaban MHI di poin ini masih kabur.

Apakah anda akan mundur?, "saya tidak akan mundur karena saya adalah pendirinya",mengenai pernyataan Hashim tentang MHI yang hanya satu dari sekian juta kader dan tidak mempengaruhi pilihan politik, MHI mengatakan bahwa dia menghormati Hashim, namun dia tidak terpengaruh akan pernyataan Hashim itu, dan mengatakan bahwa banyak sms yang mendukung keputusannya dan mendukung Jokowi – JK, malahan MHI mengatakan bahwa hasil survey 16 % kader partai Gerindra memilih Jokowi – Jk, “itu hasil survey dari orang – orang pintar lho” tambahnya.

Kenapa teman – teman yang lain tidak bersuara?, “saya tidak tahu, namun saya mengatakan jika anda tidak berani bersuara, ingat di kotak suara coblos no.2”, Apakah ini berarti anda menggembosi partai? kejar Indra Maulana, “ saya tidak menggembosi karena saya tidak lakukan kampanye hitam, saya tidak pernah menjelek – jelekkan pak Prabowo, beliau adalah salah satu putera terbaik bangsa ini”.

MHI juga sempat mengeluarkan dan menunjukkan kartu anggotanya, kartu anggota saya bernomor 01, artinya saya anggota paling pertama, MHI menjelaskan bahwa dia ikut Gerindra sebelum rumah itu jadi, dia juga menegaskan sekali lagi apabila Prabowo melawan ARB dia pasti memilih Prabowo, apalagi kalau melawan Hatta Rajasa Prabowo pasti dipilihnya, namun kalau melawan Jokowi, MHI jelas akan memilih Jokowi, Jokowi lebih baik.

Mengenai kecurigaan ada kepentingan? , MHI juga menjelaskan bahwa dia hanya ketemu Jokowi sekali waktu tahlilan (alm)Taufik Kiemas, MHI yang berangkat dengan Fadli Zon harus berdiri di luar karena tidak mendapat tempat di dalam sementara Fadly Zon dan beberapa petinggi partai masuk ke dalam, dan datanglah pria kurus berbaju putih yang menarik lengannya dan memaksa dia untuk duduk di kursi yang sudah diduduki pria kurus tersebut, "saya tahu dia gubernur DKI dan akhirnya saya tahu bahwa inilah pemimpin yang mau melayani bukan dilayani" kenang MHI.

Siapkah anda menerima konsekuensi yang lebih besar?, “saya siap. Politik adalah sebuah pilihan” kata MHI, bagi dia tindakan beliau adalah suatu tindakan untuk keluar dari zona nyaman dan menyuarakan isi hati saya, kenapa?, “ Jokowi menyentuh hati saya, dan itu kekuatan terbesar bagi saya untuk memilih dia”.

Setelah menonton wawancara tersebut saya mempunyai pendapat pribadi, bagi saya terlalu naif jikalau kita menerima mentah – mentah bahwa MHI tidak mempunyai kepentingan politis di waktu mendatang atas keputusannya sekarang, waktulah yang menjawabnya, namun apabila ketulusan MHI ini benar, MHI yang saya lihat masih muda dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk bisa keluar dari zona nyaman untuk memilih sebuah keputusan yang terbaik bukan saja bagi dirinya sendiri namun bagi banyak orang dan terbaik bagi bangsa dan negara…so..Salut dah..Salam…

Kampung Posunga, Juni 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun