Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tetap Rendah Hati, Juventus

9 Mei 2017   14:22 Diperbarui: 9 Mei 2017   14:33 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juventus harus tetap rendah hati jika ingin ke Final/ Kompas.com

Setelah pertandingan semifinal leg pertama antara AS Monaco melawan Juventus, Pelatih Monaco, Leonardo Jardim berkata bahwa peluang Monaco untuk lolos hanya 5%. Apa pasal?. AS Monaco yang tidak terkalahkan di kandang sendiri selama pegelaran Liga Champions musim ini dipecundangi Juventus dengan skor 0-2.

Terlepas dari bagaimana Jardim menghitungnya, namun Juventus juga pernah dikenakan persen-persenan ini saat akan melawat ke kandang AS Monaco. Juventus hanya diberikan peluang kemenangan hanya 9% menjelang laga leg pertama. Hitungan ini dibuat berdasarkan fakta sejarah Juventus saat melakoni laga tandang di semifinal Liga Champions.

Dari 14 kali pertandingan tandang Juventus, Juventus hanya pernah sekali menang yaitu saat bertandang ke Ajax Amsterdam, 4-3. Empat laga lainnya berakhir imbang dan enam pertandingan berujung kekalahan bagi Juventus.

Mari kita menengok rekor pertemuan AS Monaco kala melawan Juventus. Kedua tim baru bertemu 4 kali sebelum duel semifinal, dengan AS Monaco memenangkan 1 laga dan Juventus menang  2 kali, satu kali berakhir imbang.

Artinya Monaco akan kalah? Ah, lupakan sejenak data-data tersebut, karena sepak bola akhir-akhir ini selalu menjungkirbalikan data-data di atas kertas itu. Juventus saja akhirnya bisa menang di laga semifinal di kandang AS Monaco, 9 persen?. Lalu, Barcelona yang di atas kertas akan sulit membalikkan skor 0-4 meski di kandang sendiri, mampu melakukannya. Sebuah keajaiban kan?. Lalu siapa yang percaya 100% bahwa Trio MSN yang begitu tajam dan haus gol dan selalu mencetak gol saat bertanding di Nou Camp, tak sanggup menjebol gawang Juventus ketika kedua tim bertemu di babak perempat final?.

Sehari sebelum leg kedua dipertandingkan, Leo Jardim malahan tak percaya dengan angka 5 % yang dikatakannya itu. Jardim bermaksud bahwa 5 % itu berari bahwa Monaco masih mempunyai peluang ke final. “Jadi satu dari empat tim yang masih bertahan di Liga Champions merupakan sebuah penghargaan yang luar biasa. Kami ingin terus melanjutkan mimpi kami di Liga Champions dengan melangkah ke babak final.” ujar Jardim yang semakin optimis.

Besok dini hari waktu Indonesia, kedua tim akan kembali berhadapan di leg kedua semifinal. Juventus jelas diunggulkan, namun sekali lagi itu d iatas kertas.  Oleh karena itu, Jika Juventus ingin tetap lolos, lupakan data-data itu dan perhatikan seksama faktor-faktor non teknis yang jeli tetap dijaga oleh sang Allenatore, Max Allegri. Paling tidak ada 2 faktor non teknis yang saya rangkum dari berbagai sumber yang menurut Allegri adalah kunci utama untuk Juventus bisa ke final.

Pertama, menjaga agar tetap rendah hati. Puja puji yang diberikan untuk tim asuhan Allegri ini memang ada baiknya tetapi jika terlalu banyak pujian maka akan menjadi bumerang bagi tim ini. Memuncaki klasemen Seri A, melaju ke final Copa Italia dan melaju ke semifinal Liga Champions dapat membuat anak-anak Juventus besar kepala dan jemawa. Sesuatu yang harus dijauhkan dalam kerja tim.

Bersyukur karena Max Allegri membuat skuad ini tumbuh menjadi skuad yang ambisius tetapi tetapi tetap membumi.  "Karena media tampaknya bersikeras bahwa Juventus adalah favorit untuk scudetto dan Liga Champions, kami di ruang ganti harus mengisolasi diri dari euforia yang mudah dan semakin rendah hati, menjaga psikologis kami tetap seimbang," ujar Allegri pada September 2016. Saat itu, media sudah turut menjagokan Juventus sebagai calon kuat juara Liga Champions.

Sikap rendah hati yang ditanam Allegri ini terus dijaga dan disiram Allegri agar bertumbuh subur. Saat Juventus berhasil mengalahkan Barcelona di laga pertama perempat final, Allegri kembali mengingatkan hal tersebut. "Ya, tentu saja para pemain menampilkan performa yang sangat baik dalam pertandingan kontra Barcelona, baik saat menyerang maupun saat bertahan. Kami patut merasa senang dengan hasil yang kami raih, namun saya ingin kami tetap rendah hati karena Juventus belum meraih hasil apapun." ujar Allegri.

Dampaknya, di leg kedua, Juventus tetap tampil dengan memberikan respek tertinggi bagi Barcelona, klub terbaik di dunia tersebut. Bermain dengan penuh hormat, Juventus berhasil menahan Barcelona dan melaju ke semifinal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun