[caption caption="No.17 Jules Bianchi abadi di F1 (sbrgbr:free)"][/caption]
Pemakaman pembalap F1 asal Perancis Jules Bianchi kemarin berlangsung dengan hikmat di Reparate Katedral Sainte, Nice, Perancis. Sejumlah pembalab F1 hadir di pemakaman, antara lain Juara dunia Lewis Hamilton, Sebastian Vettel dan Jenson Button. Teman-teman dari pembalap dari tim Marussia juga hadir termasuk kepala Tim Marussia John Booth dan Presiden Marussia Graeme Lawdon.
Pembalap berusia 25 tahun ini menghembuskan napas terakhirnya setelah 9 bulan koma akibat kecelakaan yang terjadi akibat kehilangan kendali mobilnya di sirkuit Suzuka, Jepang. Memulai karir sebagai test driver di Ferari tahun 2011 dan akhrnya berjuang di tim Marussia, Jules Bianchi diprediksi akan menjadi pembalap masa depan Ferarri.
Kejadian meninggalnya Jules Bianchi di sirkuit menjadi kejadian kedua meninggalnya pembalap di era modern setelah meninggalnya legenda F1 dari Brasil yang dijuluki The Rain Man. Master of Monaco ini meninggal setelah terlibat dalam kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat sedang memimpin balapan GP San Marino di sirkuit Imola bersama tim Williams pada 1 mei 1994.
Kematian Jules Bianchi menjadi pukulan berat bagi FIA yang berusaha menjadikan dunia balap F1 menjadi olahraga yang bukan saja menarik untuk ditonton tetapi juga aman. Sebagai kehormatan terhadap Jules Bianchi maka otoritas balab F1, FIA melalui presidennya Jean Todt secara resmi akan mengistirahatkan no.17 yang adalah milik Jules Bianchi.
Hal ini dimungkinkan karena sekarang pembalap diberikan kesempatan untuk memilih nomor balapnya sendiri. Jean Todt mengatakan bahwa ini adalah keputusan yang tepat sebagai penghormatan terakhir bagi pembalap F1 tersebut.
Rasanya menjadi menarik karena kalau di Sepakbola hanya legenda sebuah klub yang mendapat kehormatan seperti itu seperti Franco Baresi dan Paolo Maldini yang mendapat kehormatan diistirahatkannya no. 6 dan no. 4 di klub AC Milan.
Namun hal ini diterima oleh semua pegiat F1 dunia, termasuk mantan kepala tim Ferrari, Luca DI Montezemolo, dia mengatakan ini penghormatan yang tepat karena Jules Bianchi adalah seorang pribadi yang memiliki segalanya untuk menjadi pembalap hebat, cepat, sopan, dan mempunyai dedikasi tinggi untuk timnya.
Selamat Jalan Jules…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H