Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mengenal Freddie Roach, Pelatih Manny Pacquaio Seorang Penderita Parkinson

2 Mei 2015   19:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:26 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parkinson tidak menghentikan seorang Freddie Roach (sbrgbr:cnn)

[caption id="" align="aligncenter" width="650" caption="Parkinson tidak menghentikan seorang Freddie Roach (sbrgbr:cnn)"][/caption]

Frederick Steven “Freddie” Roach, pria berumur 54 tahun yang dilahirkan pada 5 Maret 1960 ini sekarang dikenal sebagai salah satu pelatih tinju terbaik di dunia dan telah mendapat penghargaan sebagai pelatih tinju terbaik sebanyak enam kali dari asosiasi penulis tinju dunia di Amerika. Selain melatih many Pacquaio, Roach juga sekarang melatih beberapa petinju hebat lainnya, seperti Migguel Cotto, Julio Cesar Chaves Jr dan Amir Khan.

Freddie memang mantan petinju di kelas lightweight, dikala itu dia dikenal dengan julukan “the choir boy”, mungkin karena dia salah satu dari tiga petinju bersaudara bermarga Roach, yang dikenal dengan Roach Brothers.

Pertarungan terakhirnya tercatat melawan David Riviello, pada tanggal 24 Oktober 1986, itu adalah pertarungan terakhirnya setelah mencoba memulai karir bertinjunya di tahun 1978. Sayangnya Roach harus mengakhiri karirnya di umur 26 tahun padahal dia sudah berada di jalur yang tepat dan ditangani pelatih hebat Eddie Futch.

Faktor utamanya adalah penyakit Parkinson yang sudah dideteksi oleh pelatihnya beberapa saat sebelum dia harus berhenti, karena belum percaya Roach malahan mengganti Futch dengan ayahnya sendiri, tetapi di tangan ayahnya Roach benar- benar harus menghentikan karir bertinjunya.

Setelah sempat berganti pekerjaan, termasuk menjadi Busboy, Roach kembali lagi di dunia tinju dan menjadi asisten dari Eddie Futch tetapi tidak dibayar. Karirnya semakin meningkat setelah menangani actor Mickey Rourke untuk kepentingan Film Hollywood pada awal decade 1990an.

Sesudah itu dia memiliki sasana sendiri dan mulai melatih petinju-petinju hebat termasuk Oscar de Lahoya, selain melatih petinju dia juga dikenal sebagai pelatih beberapa atlit Mixed Martial Arts (MMA).

Freddie menjadi contoh yang besar dari perjuangan seseorang yang tak pernah menyerah akan penyakit yang dia derita, jelas sekali bahwa Parkinson membuat dia harus melakukan pengobatan secara intensif,dan lebih luar biasa adalah Roach mendapat pengobatan secara langsung dan tidak langsung melalui pelatihan yang dia lakukan, menurut dokternya konsentrasi melatih yang Roach lakukan memperlambat perkembangan Parkinson.

Besok, pertarungan yang digadang- gadang sebagai pertarungan terbesar akan menjadi totontonan kita, Floyd Mayweather Jr melawan Manny Pacquaio. Sebagai penggemar Manny saya jelas menjagokan Manny, walaupun harus menang melalui kemenangan angka sekalipun.

Jika itu terjadi, saya pikir ini juga menjadi kemenangan Roach sendiri, dan menjadi kemenangan bagi orang-orang yang tidak mau menyerah walaupun sudah divonis sebuah penyakit (mematikan sekalipun) dan jelas akan sangat menginspirasi banyak orang.

Salam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun