Menanti Kejutan!! itulah keinginan saya ketika menonton pertandingan pebulutangkis putra bangsa kita,Tommy sugiarto kala bertemu dengan pebulutangkis nomor satu dunia Lee Chong Wei,pada final Malaysia Open sore ini, fakta bahwa dia bermain dihadapan pendukungnya sendiri dan dengan rekor baru yang mentereng ketika bertemu Tommy menegaskan di atas kertas bahwa Tommy akan kalah dengan mudah.
Tetapi Saya masih menikmati pertandingan ketika tommy telah unggul jauh 5 – 1 di set pertama, walaupun saya tahu bahwa kualitas leeuntuk mengejar ketertinggalan yang jauh sekalipun telah dia buktikan di semifinal ketika memaksa lawannya Jan Jorgensen asal Denmark berhenti sebelum pertandingan selesai,
Permainan reli disertai dengan lob – lob pendek jadi senjata bagi tommy sore ini, seraya menunggu lee melakukan kesalahan sendiri, lee berusaha bermain cepat tetapi belum ampuh, karena tommy masih menjaga keunggulan 8 – 4, sesudah itu lee merubah taktik dengan lebih sabar menunggu dan pada waktu yang tepat melakukan jumping smash andalannya,pertandingan masih cukup berimbang dengan kedudukan 14 – 12 masih bagi keunggulan tommy,namun permainan semakin ketat hingga akhirnya lee berhasil menempel tommy di angka 17 – 18, namun akhirnya lee meninggalkan tommy dan menyelesaikan set pertama dengan skor 21 – 19.
Set kedua, peraih perak olimpiade London ini, sepertinya hendakmemperlihatkan bahwa kualitas dan pengalaman dia menjadi lebih penting daripada beda usia 6 tahun dengan tommy,Lee berusia 32 tahun dan Tommy “masih” 25 tahun, kecepatan smash Lee yang rata rata hampir mencapai 240 km/h,benar benar merepotkan Tommy,hingga Lee unggul cukup jauh 10 – 4, sorakan penonton dan bunyia bunyian alat sepertinya menjadi irama menghantar setiap selebrasi yang Lee lakukan ketika berhasil menempatkan bola dengan tepat ataupun ketika Tommy susah payah untuk mengembalikannya,tidak seperti set pertama yang berlangsung cukup alot, set kedua ini berlangsung dengan cepat, tidak adda lagi reli reli panjang dan pengembalian smash yang jitu, walaupun mencoba mengejar sepertinya jarak sudah cukup jauh dengan keunggulan Lee 17 – 6, sempat mencuri tiga angka,akhirnya Tommy harus menyerah dengan skor 21 – 9, usaha yang kesembilan bagi Tommy, dan kekalahan ke Sembilan pun yang dia dapatkan, menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih Indonesia dan juga Tommy, mungkin di pertemuan kesepuluh dia bisa menang,Lee menuju tribun penonton dan menggendong anaknya,sebuah selebrasi yang indah, selamat Lee !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H