Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah 3 Tipe orang di Bilik Suara

9 April 2014   19:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tipe orang di Bilik Suara ( Sbrgbr:illustrasimajamjo)

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="3 Tipe orang di Bilik Suara ( Sbrgbr:illustrasimajamjo)"][/caption]

Pagi ini sekitar pukul 7.15, saya sudah di TPS, TPS saya berada di RT 2/RW 3, Kelurahan Oebobo,Kupang,NTT, TPS ini menggunakan bekas bengkel motor yang sudah kosong, walaupun masih pagi sudah ada 3 orang yang sudah lebih duluan duduk di kursi tamu, suami istri yang yang sudah berumur 60 tahun ke atas, dan seorang bapak yang memakai Seragam kantor, ternyata seragam kerja petugas pertamina di pelabuhan, beliau buru – buru sekali karena harus masuk kerja jam 8, petugas KPPS masih beres – beres kertas suara, saksi pun belum lengkap, sehingga kita harus menunggu sekitar 20an menit baru kami dipanggil, saya mendapatkan nomor urut 4, setelah memilih saya masih menyempatkan untuk tetap di TPS untuk melihat antusiasme warga ikut memilih, tentu selain ada warga yang datang langsung duduk dan menunggu panggilan tetapi saya juga melihat kerumunan warga di depan papan informasi caleg, wahh..masih banyak juga yang belum tahu harus memilih siapa,…hmmm

Karena berdiri langsung berhadapan dengan Bilik Suara saya melihat gaya/tipe para pemilih dari segi waktu mereka menyoblos di dalam bilik suara, kebetulan sebelum memilih saya masih ngobrol dengan beberapa orang dan menghubungkannya dengan apa yang mereka lakukan di bilik suara,..,akhirnya dari pengamatan saya menyimpulkan ada 3 tipe, sbb :

Orang di bilik suara yang di atas 5 menit

Ini kebanyakan ibu – ibu atau bapak – bapak yang sudah lansia, 50 tahun ke atas lah, ada dua alasan kenapa mereka agak lamban di bilik suara,pertama, fisik mereka khususnya mata mereka akan kesulitan mencari nama – nama caleg yang harus dicoblos,huruf dan gambarnya kurang besar kata sebagian dari mereka, kedua, mereka sudah mempunyai pilihan, namun mereka harus sangat hati – hati untuk mencoblos orang yang tepat,jangan sampai salah lah, wajah mereka terkesan serius sekali ketika berada di bilik suara, salah seorang bapak yang berumur 70 tahun mengatakan, mungkin ini kesempatan terakhirnya ikut pemilu maka dia harus tepat/akurat memberi suara jangan sampai suaranya dianggap tidak sah lagi…hehehe

Orang di bilik suara 2 -4 menit,

Ini kebanyakan pemilih yang sudah menentukan pilihannya jauh sebelum pemilu dilakukan, mereka sudah punya pilihan, partai mana dan siapa calegnya pun jelas, mereka tidak perlu untuk melihat di papan informasi lagi, mereka hanya perlu berhati – hati saat melipat kertas suara saja setelah selesai mencoblos agar terkesan rapi,wajah mereka tenang, ketika keluar mereka biasanya langsung pulang ke rumah,kecuali masih ada keperluan...heehehe

Orang di Bilik suara di bawah 1 menit

Ini pemilih yang mau berada diantara golput dan memilih, masih punya keraguan terhadap para caleg dan belum yakin bahwa 1 suara mereka berefek bagi kehidupan bangsa yang lebih baik, biasanya memilih karena untuk senang – senang, atau dipaksa, wajah mereka di bilik suara senyum – senyum saja tampak tak serius, kayak lagi main game, mereka bisa saja mencoblos semua, bisa saja mencoblos tidak lebih dari 3 surat suara, sehabis mencoblos, masih duduk di TPS untuk meramaikan suasana di TPS....

Demikian pendapat saya tentang tipe - tipe ini berdasarkan pengamatan di TPS saya, masuk tipe manakah anda, atau ada tipe yang lain?,,hehehe,  , sekarang saatnya saya pulang untuk menonton ramainya Quick Count di Televisi, lagian perut saya juga sudah lapar…slamat memilih untuk semua warga Indonesia yaa...salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun