[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Mahfud Md dan Rhoma Irama, harus siap kecewa (lagi)? (sbrgbr:itoday)"][/caption]
Di tengah kesibukan kantor, tiba –tiba salah seorang teman kantor dengan sedikit berteriak mengatakan sesuatu kepada saya “ Bro, Mahfud, MD menjadi ketua tim pemenangan Pemilu Prabowo!”, walaupun terkejut, saya membalasnya dengan tersenyum kecil, soalnya kalau bicara pilihan saya dan dia memang sering dan akan berbeda, ibarat sepakbola Italia kalau dia memilih AC Milan saya Juventus, dan karena kali ini dia memilih Jokowi ya saya “terpaksa” Prabowo..hehehe.
Sebenarnya saya memahami maksud dia menyampaikan berita ini bagi saya, tentu saja bentuk keterkejutan dari dia (dan saya) terhadap penerimaan Mahfud tersebut, saya yang secara pribadi pernah mewawancarai Mahfud pada saat menjadi mahasiswa, tentu saja salah satu pengagum Mahfud, apalagi ketika beliau pada saat saya wawancarai masih menjadi jubir dari Gus Dur pada saat itu, saya sedikit lupa materi wawancara singkat saya, tapi saya ingat betul bahwa dia memotivasi kami menjadi mahasiswa yang berkontribusi bagi bangsa dan negara, selebihnya saya cuma ingat tentang tubuh Mahfud yang masih ramping dan tampil casual dengan kemeja lengan pendek yang dimasukkan rapi ke dalam celana..hehehe.
Namun sesudah itu, Mahfud juga menjadi salahsatu tokoh idola saya, walaupun saya tidak bisa mendetailkan alasan saya mengidolakan beliau, namun kedekatan beliau dengan guru bangsa Gus Dur menjadi alasan kuat yang berimbas pada cara berpikir beliau yang mirip - mirip Gus Dur,dan tentu saja sepak terjang beliau terakhir di MK yang bukan saja terkesan cerdas namun juga jujur dan bersih..begitulah kira – kira…
Sore ini TV One menelurkan dialog singkat dengan tema “manuver memilih kawan”, dengan dialog teleconference dengan beberapa narasumber, Tv one mengundang 3 narasumber sekaligus, Fachry Ali sebagai pengamat politik dan Rhoma Irama dan Mahfud MD, tentu saja membahas perkembangan teraktual tentang posisi politik kedua orang tersebut Mahfud MD dan Rhoma Irama menjelang pilpres mendatang, kedua tokoh ini dengan jelas memang berpihak ke sudut Prabowo,menyimak dialog tersebut menurut saya dialog berjalan datar – datar namun menjadi semakin menarik saja menjelang akhir dialog.
Ada 2 hal menarik yang diungkapkan pada injury time dialog ini yang dipancing beberapa pertanyaan oleh host TV One, pertama “Apakah pak Mahfud memberikan syarat pada Prabowo ketika bersedia menjadi ketua tim pemenangan Pemilu Prabowo”, Mahfud menjawab, “tanpa syarat, namun roda berpolitik itu akan memberikan hasilnya dengan sendirinya ketika proses itu sudah mencapai tujuannya, dalam berpolitik ada etika tersebut”, tentu saja dapat dipahami dengan jelas bahwa maksud Mahfud adalah “imbalan” akan didapatkan ketika dia berhasil memenangkan Prabowo di Pilpres nanti.
Berikutnya semakin menarik ketika kesempatan akhir diberikan kepada Fachry Ali, Fachry dengan gayanya yang menurut saya pribadi sedikit “sombong”, berkata, “Mahfud jangan pergi dulu, saya ingin mengatakan sesuatu kepada kalian, saya ingin mengatakan kepada Mahfud dan Rhoma agar siap – siap kecewa, karena itulah dampak dari pilihan politik kalian…dst”, Host TV One kembali bertanya pada Mahfud dan Rhoma, “Siap kecewa?”, secara hampir bersamaan mereka berkata “siap kecewa dan siap menang”….
Saya berpikir apakah maksud Fachry Ali mengatakan hal tersebut?, apakah sebagai seorang pengamat politik yang bisa dikatakan lawas, Fachry memprediksi bahwa Prabowo akan kalah?, terlalu dini menjawabnya, apalagi tentu kita tahu, bahwa gerakan Mahfud dan Rhoma Irama di akar rumput dengan pendukung setia mereka tentu akan berdampak signifikan terhadap perolehan suara pasangan dimana mereka berpihak dalam hal ini Prabowo.
Namun tentu ada satire yang tersirat di pertanyaan Fachry tersebut, karena kalau mau bicara tentang kecewa, sebenarnya kedua tokoh ini memang lagi dalam kondisi kecewa berat, Rhoma Irama kecewa karena merasa "dikhianati" dan Mahfud kecewa karena tidak gol menjadi cawapres dari partai manapun terkhusus PKB, jadi sindiran ini memang bernuansa mengingatkan bahwa ini bisa terjadi dan pastinya menyakitkan lagi..
Politik tetaplah politik, apa saja bisa terjadi dalam hari – hari menjelang hari H, secara pribadi saya kembali akan menyusun detail kekaguman saya lagi terhadap Mahfud MD ketika mengetahui dia menjadi tim pemenangan Prabowo, yang menurut saya bukan pilihan yang tepat,saya lebih suka kalau beliau berada di posisi netral walaupun akan sulit juga bagi beliau, dan menambah kebingungan saya ketika mengetahui PKB berada di seberang beliau,.. sekali lagi apakah Mahfud dan Rhoma siap kecewa (lagi)?...politik ..oh politik…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H