Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Chan Yuen-Ting, Pelatih Sepak Bola Wanita yang Mencetak Sejarah

8 Maret 2017   13:06 Diperbarui: 9 Maret 2017   00:00 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chan Yuen-Ting, pelatih Eastern FC, pembuat Sejarah/Espn.com

“Wanita seperti kantong teh: anda tidak akan pernah tahu betapa kuatnya ia sampai anda menaruhnya di air panas.” – Nancy Reagan

Chan ketika bersua Scolari di Guangzhao/Espn.com
Chan ketika bersua Scolari di Guangzhao/Espn.com

Pelatih peraih Piala Dunia 2002 asal Brasil, Luiz Felipe Scolari, mungkin tidak pernah berpikir apalagi bermimpi bahwa suatu saat di lapangan hijau dia harus beradu pikir dengan seorang pelatih berjenis kelamin wanita.

Namun, hal tidak mungkin itu menjadi kenyataan pada hari Selasa, 21 Februari 2017 saat pertandingan perdana fase grup G Liga Champions Asia antara klub dari Liga Super Tiongkok, Guangzhao Evergrande berhadapan dengan kampiun liga Hong Kong, Eastern FC.

Scolari berjalan pelan ke bench Eastern FC. Seperti biasa, sebelum pertandingan pelatih kedua tim akan saling berjabat tangan. Di bench Eastern SC, seorang wanita “mungil” berambut sebahu bangkit dari tempat duduknya menyambut kedatangan Scolari, dialah pelatih Eastern SC bernama Chan Yuen-ting. Pelatih wanita pertama dalam sejarah kompetisi paling elit asia bagi klub-klub Pria tersebut.

Sepanjang pertandingan pelatih wanita yang baru berusia 28 tahun itu terus menyemangati timnya. Layaknya pelatih pria, sesekali Chan bertepuk tangan dan berteriak , ‘membakar” anggota timnya untuk terus berjuang hingga akhir.

Namun malam di Guangzhao itu menjadi kelabu buat Chan Yuen-ting dan Eastern SC. Harus bermain dengan 9 orang sebelum babak pertama usai, Eastern SC harus rela dicukur juara dua kali, Evergrande, 7 gol tanpa balas. Seusai pertandingan terlihat Scolari dan Chan saling berjabat tangan dan berbincang singkat, tangan kiri Scolari malah menepuk kepala belakang Chan, mungkin untuk menghibur sebelum pergi.

Apakah Chan patah arang?. Ternyata tidak. Dalam pertandingan kedua fase grup, ketika Eastern FC kembali berhadapan dengan raksasa Jepang, Kawasali Frontale, Chan sepertinya telah beradaptasi dengan aroma kompetisi elit tersebut. Kai ini, Chan keluar stadion dengan tersenyu. Tanpa diduga, Eastern FC berhasil menahan seri Frontale dengan skor 1-1. Hebat.

Stadion Mong Kok, Hongkong menjadi saksi ketika Chan Yuen-ting kembali berhasil mengukir sejarah dengan menjadi pelatih wanita pertama yang mendapat poin dalam kompetisi Liga Champions Asia. Luar biasa.

Setahun yang lalu, Chan tidak pernah menduga bahwa dia akan ditunjuk untuk menjadi pelatih Eastern SC yang ditinggalkan pelatih utama mereka yang hijrah ke Tiongkok, Yeung Ching-kwong. Chan yang saat itu sebenarnya sudah cukup bangga menjadi asisten pelatih dianggap paling mengetahui seluk beluk klub tersebut, walaupun banyak pihak yang meragukan.

Chan kala melatih, mendapat respek dari klub/Dailymail.com
Chan kala melatih, mendapat respek dari klub/Dailymail.com
"Mundur ke belakang, ketika pelatih Yeung Ching-kwong mengundurkan diri, maka kami harus secepatnya menemukan pengganti. Dan setelah mengambil pertimbangan khusus terutama soal adaptasi pelatih baru, maka kami menawarkan kesempatan kepada Chan yang sudah mengenal secara baik seluk beluk tim." ungkap Peter Leung Shou-chi selaku pimpinan eksekutif Eastern bercerita tentang awal mula penunjukan Chan.

Namun perjudian besar  itu berbuah manis. Chan langsung memberikan prestasi besar kepada Eastern SC. Eastern SC berhasil meraih prestasi tertinggi dalam sejarah klub dengan menjuarai Hong Kong Premier League 2015/2016 saat dipimpin seorang pelatih wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun