Begini. Ini jelas tulisan bola, bukan tulisan politik. Lagian belum mood untuk menulis politik, karena masih asyik-asyiknya mengingat bagaimana penampilan hebat Timnas Indonesia kala melawan Juara Piala Dunia, Argentina kemarin.
Mungkin mood itu dapat timbul setelah formasi Capres Cawapres lengkap dan sah dulu. Â Ah, sudahlah, nanti dulu itu ya. Â Â
Soal cerita laga Indonesia vs Argentina kemarin, di linimasa masih terlihat berseliweran berbagai cerita tentang laga rame penonton di Gelora Bung Karno itu.
Banyak sorot ke duel il capitano Indonesia, Asnawi Mangkualam dan bintang muda Argentina, Alejandro Garnacho. Eh, memang rame karena Garnacho didaulat sebagai masa depan Manchester United, begitu kira-kira.
Seru. Bahkan di beberapa media dalam dan luar negeri, Indonesia dan Argentina, potongan-potongan video duel keduanya disajikan berulang-ulang.Â
Khususnya ketika keduanya saling jegal, di sepakbola dikenal dengan istilah "tekel". Ya, keduanya saling tekel, tak sampai bergulat.
Awalnya, Asnawi yang tekel duluan ketika Garnacho sedang menggiring bola, bola terlepas dikuasai Asnawi. Â
Garnacho lalu tiba-tiba bangun, bergairah, bahkan terkesan bernafsu mengejar Asnawi dan bahkan balik menekel Asnawi. Asnawi meringis kesakitan, terjatuh.
Garnacho? Terduduk dan tertunduk. Tak banyak bicara. Mungkin karena tak kenal Asnawi, baru saling follow Instagram setelah laga usai.
Gelora Bung Karno lantas menjadi riuh. Headline real time waktu itu adalah Asnawi dijegal, atau ditekel oleh bintang muda Manchester United, calon penerus Christiano Ronaldo di MU dan pengganti Lionel Messi di Albiceleste di masa depan.