"Kita tidak akan ke mana-mana jika hanya melihat kekalahan, karena di tengah kekalahan paling memalukan sekalipun selalu ada hal baik di dalamnya."Â
Entahlah siapa yang menyebutkan pertama kali kalimat omong kosong di atas. Saya lupa. Bisa orang bijak, bisa juga orang pintar, dan mungkin saja orang iseng seperti saya.
Tapi bukan itu maksud saya. Saya sedang membicarakan laga Indonesia vs Argentina. Di balik kekalahan seusai laga itu, masih ada optimisme bahwa timnas kita akan menjadi hebat.
Indonesia memang kalah dan jelas mesti kalah. Lawannya adalah juara Piala Dunia, dengan W bukan A di depannya. W itu World, bukan A, ASEAN bukan pula ASIAN. Juara Dunia om.
Kehilangan Lionel Messi dan Angel Di Maria yang lebih memilih berlibur daripada datang ke Indonesia, Argentina jelas tak kehilangan taji. Meski Rodrigo de Paul dan Alexis MacAllister disimpan di bench, tapi skuad yang turun tak bisa dipandang sebelah mata.
Di posisi penjaga gawang, ada Emi Martinez, kiper yang tampil heroik bagi Argentina di Piala Dunia 2022, dan di lini belakang ada Christian Romero, bek utama Tottenham Hotspur yang diminta khusus oleh pelatih Albiceleste, Lionel Scaloni untuk tetap di lapangan hingga usai laga. Di lini depan ada Julian Alvarez, kompatriot Erling Haaland di Manchester City.
Okay, Indonesia kalah 0-2, tapi sekali lagi para pemain Indonesia tampil heroik dan mampu menjaga agar impian para pendukung Messi dan Argentina tidak tercapai, yakni Timnas Indonesia menjadi lumbung gol.
Apa kekuatan timnas yang dapat diketengahkan?Â
Tentu saja kesebelas pemain telah tampil hebat. DAN yang lebih penting adalah kualitas dan kerjasama antar pemain yang terbilang semakin solid.
Untuk itu, saya kira penampilan trio lini tengah Indonesia, yang baru pertama kali tampil bersama sebagai starter di laga kompetitif dapat diulas lebih dalam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!