Menyisakan Anthony Ginting seorang diri di sektor tunggal putra jelas bukan pertanda bagus, meski kemenangan di Singapore Open 2023 bisa menjadi pelecut semangat dan kepercayaan diri. Apa pasalnya? Kehadiran Viktor Axelsen bisa menjadi salah satu penyebab.
Setelah cedera dan harus absen di beberapa turnamen, Axelsen telah kembali bermain, dan sayangnya tidak meninggalkan sisa cedera, dengan ambisi yang tampak masih sama. Di babak perempat final, Axelsen membabat lawannya, Chou Thien Chen dari Taiwan dengan skor telak, 21-5, 21-19.
Syukur bagi Ginting, drawing tidak mempertemukan dirinya dengan Axelsen di babak semifinal. Di babak ini, Ginting mesti melewati dulu Li Shi Feng dan berharap Axelsen tertahan dari tunggal putra India, H.S Prannoy yang membuat kejutan dengan mengalahkan tunggal putra terbaik Jepang, Kodai Naraoka.
Lain Ginting lain Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan. Jika berkaca pada Indonesia Open 2021, maka sektor ganda putra menjadi sektor yang dapat diharapkan, karena pasangan lain selalu kalah mental menghadapi ganda putra kita, yang harus diakui tampil kuat di sektor ini beberapa tahun lamanya.
Artinya begini. Kita mesti berharap agar ruh kehebatan yang menghilang dari Fajar Alfian/Rian Ardianto hinggap di Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.Â
Artinya lagi, banyak harap Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan dapat mengalahkan pasangan Malaysia, Aron Chia/ Soh W.Y dan dapat meraih tiket ke final, dan tampil klimaks di final.
Jika skenario ini dapat berjalan lancar, maka tak begitu kelabu Indonesia Open 2023 kali ini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI