Roberto Mancini menundukkan kepala sambil berjalan pelan keluar Renzo Barbera. Stadion itu nampak tak segumuruh biasanya, karena hanya pendukung Makedonia Utara yang terus berteriak "North Macedonia", di tengah pendukung Italia yang sedang meratap. Italia dipastikan tak berlaga di Piala Dunia 2022 setelah takluk 0-1 dari Makedonia Utara.
Allenatore yang berhasil membawa Italia juara di Piala Eropa ini tentu tak percaya bahwa Gli Azzuri pada akhirnya terhenti oleh Makedonia Utara. Mancini sudah mengusahakan yang terbaik, apalagi hampir tak ada masalah dari kesiapan para pemain yang mayoritasnya adalah punggawa di Piala Eropa lalu.
Trio utama, Domenico Berrardi, Ciro Immobile dan Lorenzo Insigne dimainkan di depan. Meski kehilangan Federico Chiesa yang cedera panjang, namun trio ini dirasa lebih dari cukup untuk menggempur pertahanan Makedonia.
Di lini tengah, Jorginho, Marco Verrati dan Nicola Barrela menjadi starter, persis seperti lini tengah di Piala Eropa yang tampil solid dan kuat. Hanya di lini belakang saja, Italia kehilangan duo Giorgio Chiellini dan Leo Bonnuci yang memang tak lagi fit karena faktor fisik dan usia.
Keunggulan di atas kertas ini, ternyata tak serta merta membawa Italia akan menang mudah. Para pandit memang sudah memprediksi bahwa Makedonia Utara tak akan mudah dikalahkan, apalagi pertahanan Makedonia Utara sudah terbukti mampu menahan Jerman, bahkan pada akhirnya menang di laga tandang mereka.
Itulah yang nampak di atas lapangan. Perhatikan saja statistik ini, Italia mengusai lebih dari 60 persen ball possession, dengan total 32 jumlah peluang berbanding hanya 4 peluang milik Makedonia Utara. Bahkan gelombagn serangan itu membuat Italia mendapatkan 16 tendangan sudut berbanding nihil corner milik Makedonia.
Hanya, begitulah -- sambil menarik napas panjang, bola memang bulat dan terkadang kejam, dan dewi frotuna nampak tak memihak Italia. Dominasi di lapangan hijau tak berarti mendapatkan kemenangan. Seantero Renzo Barbera tak percaya ketika di menit 90+2, tendangan keras striker, Alexander Trajvoski membuat bola meluncur deras menghujum sudut kanan gawang Gianluigi Donnaruma. Dan waktu tambahan, hanya 5 menit.
Sisa 3 menit itu terasa terlalu singkat. Apalagi para pemain Makedonia Utara juga sudah menumpuk di belakang, lebih banyak dari sebelumnya. Tak ada gol yang tercipta.
Sudah Dua Piala Dunia Berturut, Italia Absen
Kegagalan ini terasa lebih pahit mengingat bahwa di pergelaran sebelumnya, yakni Piala Dunia 2018 juga Italia absen. Saat itu pelatih Giacomo Ventura gagal membawa Italia, dan membuat Italia membuat slogan "revolusi" bagi sepakbola mereka berkumandang.