Jika ini berjalan sempurna, jalan skuad Garuda bisa lebih mulus.
Terakhir adalah kekuatiran bahwa timnas kita akan tampil anti klimaks karena faktor stamina.
Bermain dengan full pressing, para pemain terus mobile sepanjang 90 menit tentu menguras tenaga, ini bisa jadi kekurangan nanti.
Berulang kali ketika konfrensi pers setelah laga melawan Malaysia, Shin Tae-yong menyebutkan recovery, recovery.
Artinya pemulihan kondisi dianggap sangat penting. Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah jika skuad kita cukup dalam.
Maksud saya begini, jika pemain mulai kelelahan maka sudah ada pelapis dari bench yang tidak menurunkan kualitas permainan timnas.
Di sektor penyerang sayap, saya kira ada jaminan untuk itu.
Di bench masih ada Yabes Roni, Ramai Rumakiek bahkan Egy Maulana Vikri yang akan bergabung yang dapat menjadi opsi jika Irfan Jaya dan Witan Sulaeman kelelahan.Â
Hanya, harus diakui, pelapis untuk dua bek sayap, Pratama Arhan dan Asnawi ini yang mungkin belum teruji.
Kedua pemain ini dipaksa bermain dalam empat laga tanpa henti. Kekuatiran bahwa kedua pemain ini akan kelelahan di semifinal dianggap wajar. Karena itu, ini bisa jadi hal yang perlu menjadi perhatian.
Entah solusinya dengan pendekatan melalui formasi yang membuat kerja kedua pemain ini menjadi lebih ringan, atau apa, yang penting ini dapat menjadi perhatian.