Per 30 Juni lalu, kontrak Lionel Messi dan Klub Spanyol, Barcelona telah berakhir. Artinya, Messi telah berstatus bebas transfer dan tanpa kontrak.
Ini status yang nampak luar biasa menurut saya, bagaimana bisa, seorang mengabintang seperti Messi seperti dibiarkan terlantar tanpa kontrak, dan herannya tak ada klub kaya satupun yang ingin mendekatinya.
Ayo Persija, Borneo atau Rans Cilegon, ayooo...
Canda berpikir saya bahkan membawa saya mengira bahwa setelah Lionel Messi mendapat gelar Copa America bersama Argentina, maka kehidupan sepakbolanya telah berhenti.
Messi mungkin merasa tak perlu lagi menendang bola, karena mimpinya untuk meraih satu gelar bagi negaranya sudah terpenuhi.
Ya, ini kan yang jadi persoalan hati Messi, yang dikit-dikit minta pensiun kalau gagal bawa Argentina juara.
Ternyata setelah saya selidiki, bukan itu alasannya.
Jika ibarat burung di sangkar emas, maka Messi itu hanya dibiarkan keluar sangkar, karena pada akhirnya, Messi dipercaya akan masuk lagi, alias membuat kontrak baru bersama Barcelona.
Situasinya seperti ini. Barcelona itu punya kewajiban sangat besar jika memperpanjang kontrak Messi, yaitu soal gaji.
Gaji Messi itu paling tinggi sejagat, yakni 125 Juta Euro semusim. Nah, jika konversi dengan 1 rupiah 17 ribu Euro, maka mencapai 5 triliun, itu duit semua.