Laga Inggris Vs Denmark mungkin sudah usai, tapi banyak pihak yang yakin bahwa laga itu tak berlangsung mudah bagi pelatih The Three Lions, Gareth Southgate.Â
Hanya, situasi yang sulit itu ternyata membuat Southgate menjadi semakin kuat, ketenangannya menjadi kunci kemenangan Inggris.
Bayang-bayang pilu Euro 1996 mungkin telah mengkuatirkan Southgate. Di Wembleu, saat semifinal, Inggris bertemu Jerman, tapi skor 1-1 membuat kedua tim mesti terpaksa mengadu keberuntungan melalui babak adu penalti.
Sebelum adu tendangan penalty waktu itu , pelatih Inggris Terry Venables sudah sempat menanyakan tentang kesiapan Southgate untuk menjadi penendang keenam Inggris. Southgate muda nampak ragu, tapi mau tidak mau harus dia lakukan, dia bersedia.
Ternyata yang terjadi di Wembley itu menjadi malam paling kelabu bagi Southgate. Kiper Jerman, Andreas Koepke berhasil menahan laju bola Southgate dan kegagalan itu mengantarkan Jerman melangkah ke babak final.
Sesudah kegagalan itu, pandangan sinis terarah padanya, salah satunya tentang pengalaman minim Southgate yang membuat dia seharusnya tidak layak didaulat menjadi salah satu penendang penalti.Â
Syukur, pelukan hangat dari PM Inggris, John Major yang menerima kegagalan itu. sedikit menenangkan dirinya. Â
Itulah yang membuat Southgate berpikir keras ketika Denmark memberikan perlawanan hebat terhadap Inggris. Dalam skor 1-1, Inggris dibuat frustrasi karena kesulitan menembus pertahanan tim dinamit yang dikoordinir oleh Simon Kjaer.
Southgate memang mesti kuatir, karena tim Inggris sebelum babak semifinal ini, adalah tim yang selalu menuntaskan laga selama 90 menit.
Akan tetapi Southgate tampak tenang, Tidak terlihat kemarahan, atau teriakan yang berlebihan terhadap pemain yang diasuhnya.
Selain itu, Soutgate juga  jeli dengan melakukan satu pergantian dengan memasukkan Jack Grealish untuk menggantikan Bakaro Saka yang sudah kelelahan.