Di Wembley, Italia sempat percaya diri akan lolos setelah hingga menit ke-80 masih unggul 1-0. Akan tetapi tiba-tiba, Alvaro Morata yang masuk dari bangku cadangan, membobol gawang Gianluigi Donnaruma. Â Laga berbalik, Spanyol di atas angin.
Selama babak tambahan pun, Italia ngos-ngosan, hingga penendang pertama Italia, Manuel Locatelli gagal, Spanyol seperti sedang menari bersama Dewi Fortuna.
Tapi tiba-tiba, ternyata semua harapan yang diberikan itu hanyalah prank semata dari sang dewi. Morata yang mencetak gol, gagal mencetak gol di babak adu penati, dan Italia menjadi pemenang secara dramatis.
Dewi Fortuna berpindah ke lain hati sangat cepat. Â Spanyol bisa diselingkuhi di penghujung laga.
Pola inilah yang membuat saya menebak-nebak kemana Dewi Fortuna akan berpihak dalam laga Inggris Vs Denmark yang baru selesai pagi tadi. Siapa diselingkuhi atau diprank sang dewi.
Akan tetapi setelah laga berakhir, simpulan saya adalah sang dewi sedang tidur. Mungkin lelah.
Awal-awalnya sudah asyik. Damsgaard sempat membuat Denmark unggul melalui gol tendangan bebas cantiknya, dan sembilan menit kemudian disamakan Inggris juga melalui pemain Denmark, yakni melalui gol bunuh diri sang kapten, Simon Kjaer.
Laga ini terlihat bertambah seru di babak perpanjangan waktu dan bahkan menuju adu penalti. Inggris unggul lagi 2-1, melalui gol Harry Kane yang menceploskan bola hasil kegagalan penaltinya.
Nah, disini nih seharusnya sang dewi muncul dengan keisengannya.
Jika menggunakan pola sang dewi saat laga Italia Vs Spanyol, maka Harry Kane sebaiknya dibuat gagal total untuk menunaikan tugasnya. Ketika itu terjadi, Denmark akan bertambah percaya diri, tetapi pada akhirnya diprank sang dewi karena gagal di babak adu penalti. Itu baru seru.
Saya bahkan sedikit jauh  berpikir bahwa Dewi Fortuna akan memihak Denmark, karena sebagai dewi yang berasal dari Romawi Italia sana, dewi mungkin berharap Denmark yang menjadi lawan dari Italia, demi sedikit kemudahan. Akan tetapi ya itu, sang dewi sedang tidur.