Meskipun memang tak mengunggulkan Ukraina, tapi saya tidak membayangkan bahwa Ukraina akan sangat menderita dibuat oleh Inggris di laga perempatfinal Euro 2020. Â
Dalam lima laga terakhir kedua tim, hasil diantara kedua tim terbilang ketat dengan marjin hanya satu gol, tetapi di Olimpico Stadium, Inggris mengamuk, Harry Kane cs, unggul telak, 4-0.
Dalam laga tersebut, tak terlihat ancaman berarti dari kontra strategi allenatore, Andiy Shevchenko, bahkan asa bahwa Zinchenko akan merepotkan lini belakang seperti yang dia lakukan saat melawan Swedia juga tak kelihatan. Sebaliknya Inggris dapat dikatakan semakin tampil sempurna.
Lihat saja, Harry  Kane yang di awal perhelatan Euro 2020 ini menuai kritikan karena penampilan yang melempem, kali ini menunjukkan kualitas terbaiknya dengan amat mematikan dalam situasi bebas dan bola mati. Dua gol dilesakkan Harry Kane menyambut set up dari Raheem Sterling dan Luke Shaw.
Bukan Harry Kane saja yang tampil gemilang, lini belakang Inggris kembali tampil perfek, gawang mereka tidak kebobolan dan Harry Maguire juga ikut mencetak gol dari set piece tendangan sudut. Lima laga tanpa kebobolan, Inggris tampil percaya diri.
Inggris memang terlihat percaya diri sejak awal pertandingan, padahal bukan hal yang mudah karena laga ini menjadi laga pertamakalinya, Inggris jauh dari rumah, Wembley dengan bermain di Roma---terakhir kali Inggris bermain disini adalah saat melawan Italia pada 1997.
Pelatih Gareth Southgate yang tentu sangat gembira setelah menaklukkan Jerman di babak 16 besar, merubah formasi yang dipakainya saat melawan Jerman. Jika melawan Der Panzer, Southgate cencerung menggunakan 3-4-3 yang berubah menjadi 5-3-2 saat bertahan, maka kali ini Southgate memilih 4-2-3-1 yang memang agresif.
Bukan soal formasi saja, di depan, Southgate sudah memasang Mason Mount dan Jadon Sancho dari awal, dua pemain yang sama sekali tidak diturunkan saat melawan Jerman, tapi kali ini tampil hebat---Inggris memiliki lapisan amunisi yang dalam.
Yang tidak berubah, adalah lini kedua, duet yang sudah rapi sedari awal turnamen, Kevin Phillips dan Declan Rice, mendampingi kuartet pasti Inggris, Maguire, Stones, Walker dan Shaw. Inggris kokoh di belakang dan dinamis dan cepat di depan.
Inilah yang membuat Ukraina kesulitan dan nampaknya Andiy Shevchenko kebingungan. Sheva pada awalnya memakai formasi 5-3-2 untuk paling tidak menahan agar tidak kebobolan, tapi sesudah kaget karena gol cepat Inggris, Sheva mencoba lebih agresif tapi menyisakan ruang kosong di sana-sini.
Tidak ada lagi kombinasi berbahaya antara Mykolenko dan Zinchenko, bahkan Andiy Yarmolenko dan Yeremchuk namapk terisolasi, dan hanya berharap belas kasihan dari kesalahan passing pemain Inggris.