Kedua, status Marzuki Alie sebagai pendiri Demokrat membuat kedekatannya terhadap SBY akan menjadi pertimbangan pemecatannya. Bukankah kedekatan masa lalu membuat keduanya nampak dekat. Bahkan ketika merasa dirinya difitnah dalam isu kudeta ini, Marzuki mengatakan bahwa dirinya telah mengirim pesan pribadi kepada SBY.
Akan tetapi, di dalam politik, benar adagium yang berkata bahwa tak ada kawan abadi yang ada kepentingan abadi. Kedekatan Marzuki dan SBY, bisa pudar bahkan hilang tak membekas karena persoalan politik.
Bisa diduga SBY marah besar terhadap Marzuki yang berani menyebut-nyebut kisah personal yang diakui Marzuki diceritakan SBY padanya secara empat mata. Ceplas-ceplos Marzuki ini tentu saja mengundang amarah SBY, dan pada akhirnya berujung pemecatan Marzuki.
Sekarang yang ditunggu adalah respon dari Marzuki. Apakah pemecatan ini akan menghentikan teriakan Marzuki? Saya rasa tidak. Marzuki kelihatannya akan tetap berteriak dari luar, kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H