Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tangis Serena Williams, Naomi Osaka, dan Alexis Olympia

19 Februari 2021   14:53 Diperbarui: 19 Februari 2021   23:01 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by PAUL CROCK/AFP via Getty Images

Dalam laga itu, Serena seperti berhadapan dengan penerusnya dengan gaya bermain yang amat mirip. Jika selama ini, Serena mengandalkan power dan akurasi dalam pukulannya, maka Naomi juga demikian, hanya harus diakui Naomi yang lebih muda unggul dari kecepatan.

Artinya apa? Membicarakan Naomi dan bagaimana kekalahan yang diderita Serena, membuat Serena seperti semakin terbayang bahwa senjakalanya di lapangan tenis sudah di depan mata. Serena seperti tidak mau menerima keadaan itu, baginya selama dia masih kuat dia akan bermain.

Serena dan Alexia Olymphia, putri cantiknya I Gambar : essence
Serena dan Alexia Olymphia, putri cantiknya I Gambar : essence
Apalagi ada satu hal yang penting bagi Serena, yakni ketika dia resmi menjadi seorang ibu dia seperti berkata pada putri cantiknya, Alexia Olymphia, "Don't stop to dream, jangan berhenti untuk bermimpi".

Serena seperti ingin membuktikan bahwa dia masih bisa di hadapan putrinya, mimpi untuk kembali menjadi juara grandslam dan melewati rekor Mergareth Court itu masih bisa digapainya.

Akan tetapi, hari ini, mungkin saja Serena perlu belajar, bahwa memang janga berhenti untuk bermimpi, tapi tidak semua mimpi dapat menjadi kenyataan. 

Serena tak perlu khawatir jika realita itu yang akan terjadi, karena bagi Alexis Olympia, saya dan banyak penggemar tenis, Serena sudah menjadi legenda di tenis. Sesuatu yang akan sangat membanggakan Alexia saat mulai beranjak dewasa. Serena tak perlu menangis lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun