Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Membayankan Kembali Kirana Cinta Soeharto dan Ibu Tien

13 Februari 2021   22:17 Diperbarui: 13 Februari 2021   22:43 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : (kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id)

"Kamu masih ingat kepada Siti Hartinah, teman sekelas adikmu, Sulardi, waktu di Wonogiri?" tanya sang bibi seperti dikisahkan pada buku "Falsafah Cinta Sejati Ibu Tien dan Pak Harto".

Pertanyaan yang membuat Soeharto berpikir keras, bukankah Raden Ayu Siti Hartinah itu adalah putri dari RM Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmati Hatmohoedojo, wedana dari Kraton Mangkunegaran, Surakarta, keluarga ningrat yang terkenal.

"Tetapi bagaimana bisa? Apa dia akan mau? Apa orang tuanya memberikan ijin? Mereka orang ningrat. Ayahnya, Wedana, pegawai Mangkunegaran," jawab Soeharto ragu-ragu.

Bibi Prawirowihardjo memang sedang ingin membantu Soeharto, seorang prajurit pemuda, yang sudah matang di usia 26 tahun untuk mendapatkan seorang istri. 

Dalam keraguan Soeharto, dia tak menampik bahwa dia mengenal Siti Hartinah. Semasa sekolah di tingkat SMP, keduanya sering bertemu, meski jarang menyapa.  Adik sepupu Soeharto yang bernama Sulardi sekelas dengan Siti Hartinah.

Di masa itu, kabarnya Siti Hartinah memang sudah menaruh hati dengan Soeharto, meski mungkin hanya seperti cinta monyet.

Siti Hartinah bahkan pernah becanda dengan Sulardi dengan menyebut bahwa meski sekarang adalah teman sekelas, tapi suatu saat Sulardi akan menjadi adik iparnya. Becandaan anak remaja.

Soeharto mungkin pernah mendengar becandaan tersebut dan juga menaruh hati dengan Siti Hartinah namun dia berusaha menganggapnya sebagai angin lalu, karena keduanya yang berbeda strata sosial.

Hanya siapa yang tahu, cinta akan menambatkan labuh pada waktunya?.

Setelah itu, Soeharto melanjutkan sekolah ke PETA dan menjadi seorang tentara, sedangkan Hartinah  setelah lulus, bergabung dalam Laswi dan Palang Merah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun