Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pandji Tersudut, Budiman Sudjatmiko Meredakan

23 Januari 2021   15:46 Diperbarui: 23 Januari 2021   15:58 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya tak akan nyaman berada dalam situasi Komika, Pandji Pragiwaksono saat ini. Pandji yang ceria, lepas dan gembira kali ini mungkin akan lebih memilih berdiam gara-gara kepleset menyampaikan saduran opini dalam salah satu acara vitualnya.

Pandji tak mampu berbicara banyak lagi. Kutipan pernyataan Sosiolog, Tamrin Tomagola yang diakunya sebagai dasar penyataan yang menyebut NU, Muhammadiyah elitis dan FPI merakyat telah diklarifikasi tuntas.

Adalah Tamrin Tomagola yang mengklatifikasi itu sendiri. Tamrin menjelaskan bahwa konteksnya pada saat itu adalah hasil pengamatan sosiologis  di rakyat kumuh miskin Jakarta, bukan secara nasional.  

Lalu untuk pemilihan diksi elitis dan merakyat, Tamrin mengaku hal itu ditanyakan langsung pada Pandji---berarti Tamrin merasa tak pernah mengatakannya.

Kesalahan pemilihan diksi memang menjadi polemik, karena kader NU dan Muhammadiyah tak terima karena tidak pernah merasa demikian.

Elitis terkesan jauh, padahal dalam konteks ini hanya masalah keterbatasan di salah satu tempat.

Jika ini ibarat pertandingan tinju, maka Pandji sudah tersudutkan. Jab, hook sudah diterima, Pandji hanya bisa bertahan, menunggu, hingga lawan lelah, atau dan berharap agar jangan terus merangseknya.

Pandji hanya bisa bertahan, mencoba untuk tetap berdiri, tak melawan, tak menyerah. Dalam salah satu postingannya di Twitter, Pandji sempat defensif, dia mengatakan bahwa dirinya adalah salah satu yang pro regulasi ganja, dan pro regulasi prostitusi, ini berarti dia tidak berada di pihak FPI.

Jika ditilik, argumen ini terbilang lemah, karena polemik ini sudah masuk dalam frasa per frasa, bukan lagi konteks. Pandji perlu kerja keras untuk menjelaskan, jika tak sanggup, ya itu, mengharap agar lonceng tanda ronde usai berbunyi.

Di tengah polemik ini, politisi PDI-P, Budiman Sudjatmiko ikut berkomentar. Meredakan. Budiman menyarangkan agar Pandji tak usah dilaporkan ke polisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun