Akhirnya yang ditunggu dari polemik pernyataan Komika Pandji Pragiwaksono ketika membandingkan antara FPI, NU dan Muhammadiyah dalam salah satu videonya datang juga.
Sebelumnya dalam sebuah video yang diupload Pandi pada 4 Januari lalu, Pandji menilai NU dan Muhammadiyah sebagai organisasi yang jauh dari kalangan bawah dan nampak elite daripada FPI.
Sosiolog, Tamrin Tomagola yang menjadi sumber rujukan Panjdi dalam pernyataannya itu akhirnya bicara. Sebelumnya, Tamrin nampak berhati-hati untuk mengomentari bagian ini, karena ingin menghindari dari conflict of interest soal FPI.
Baca Juga :Â Membincang Tamrin Tomagola yang Pernah Disiram Air oleh Jubir FPI
Tamrin mengatakan bahwa klarifikasi tentang persoalan ini sudah dititipkannya kepada Gus Sahal, Pengurus Cabang NU di Amerika.
Ketika publik menunggu klarifikasi itu diungkap oleh Gus Sahal, mungkin karena tak ingin berlarut, akhirnya Tamrin sendiri yang melakukan klarifikasi sendiri melalui akun twiternya @tamrin tomagola.
Menariknya, Tamrin membuat poin-poin pendek  (5 poin) untuk menjelaskan konteks bagaimana sampai pernyataan itu keluar dari mulutnya, yang menurut pengakuan Pandji terjadi dalam sebuah wawancara, 2012 silam.
Ini poin-poin yang terangkum dari cuitan Tamrin di twiiter;
Pertama, konteks pembicaraan antara Tamrin dan Pandji saat itu adalah soal membahas kondisi kehidupan kelompok MISKIN KOTA (MISKOT) di perkampungan KUMUH MISKIN (KUMIS) JAKARTA;
Kedua, NU dan Muhammadiyah dinilai Tamrin kurang menyambangi dan mendampingi meringankan beban kehidupan Umaat kelompok MISKIN KOTA (MISKOT) di perkampungan KUMUH MISKIN (KUMIS) JAKARTA;
Ketiga, kekosongan pendampingan itu kemudian dinilai Tamrin diisi oleh Front Pembela Islam (FPI);