Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Kemarahan Ahok Soal Tudingan Puput Pelakor

2 Agustus 2020   15:34 Diperbarui: 2 Agustus 2020   15:22 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puput pamer kekompakan dengan ibu Ahok Buniarti Ningsih. (Foto: Instagram/puput_basukipurnama)

Ahok merasa harus membela, jika perlu menyerang balik ketika ada yang menuduh Puput sebagai pelakor bahkan menyadingkan foto Puput dengan foto binatang monyet, lalu mengata-ngatai keluarganya bahkan menurut pengakuan Ahok, menyebut Yosafat sebagai anak haram.

Mungkin ada yang berharap agar Ahok tidaklah terlalu emosional menghadapi netizen, tetapi perlu dipahami juga bahwa Ahok bukanlah selebritis, artis yang siap dikata-katai. Bukan, Ahok hanyalah pejabat publik yang memiliki  standar yang ketika standar itu dilewati maka dia akan berontak.

Ada orang yang bisa menahan emosi ketika dirinya diserang, dicaci maki tetapi ketika orang yang disayanginya "disentuh", maka dia akan marah.

Ahok perlu berbicara karena nampaknya Puput juga belum siap menjadi public figure yang siap dikata-katain, dia hanyalah seorang perempuan yang mencintai Ahok dan maumenjadi ibu dari anak-anak Ahok, tidak lebih tidak kurang.

Artinya, Puput tak siap menerima hinaan atau ejekan dari netizen yang kebetulan adalah simpatisan dari Veronica Tan. Karena itulah,  Ahok harus memberi perlindungan pada Puput. Jika bukan Ahok, siapa lagi?

Soal Yosafat anak haram, jika benar demikian juga sangat keterlaluan. Yosafat adalah anak yang tak berdosa, kenapa harus dibawa-bawa dalam pusaran kemarahan terhadap hancurnya relasi antara Ahok dan Veronica Tan.

Oleh karena itulah, Ahok memang pantas marah dan memilih terus melanjutkan ke proses hukum, agar hal ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Terakhir, meski memahami kemarahan Ahok, namun rasanya Ahok perlu mempelajari satu hal, agar tidak terlalu sering dan terpancing untuk membicarakan putusnya hubungannya dengan Veronica Tan di depan publik.

Biarlah hal yang privat ada di tempatnya, tak perlu diumbar kemana-mana, sembari menginga pepatah yang mengatakan " Kita tidak bisa melarang burung terbang di atas kepala kita, tetapi kita bisa menjaga agar dia jangan bersarang dan membuang kotoran di kepala kita".

Referensi : 1-2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun