Lazio tidak bisa beradaptasi di masa new normal sehingga tidak tampil prima seperti sebelum-sebelumnya,namun tampak seperti klub baru yang baru mencoba-coba untuk mendapatkan performa yang terbaik bagi mereka.
Kehilangan momentum inilah yang membuat Ciro Immobile seperti kehilanga sentuhan mautnya, atau dapat dikatakan telah puas dengan performanya yang menduduki puncak top skor. Padahal laga masih panjang.
Ketiga, Simone Inzaghi gagal untuk menaikkan kembali motivasi para pemain. Jika di basket, ketika sebuah tim yang merasa bahwa penampilannya mulai merosot, maka time out adalah kunci. Di momen ini, pelatih akan kembali menyemangati pemain dan memberikan sentuhan perubahan.
Sebagai pelatih muda yang mencuri perhatian karena kejeniusan meracik taktinya, Inzaghi semestinya mampu menaikkan motivasi para pemain untuk kembali tampi prima, sembari dapat mengutak-atik strategi, sayangnya itu tidak terlihat dilakukan oleh Inzaghi.
Ah, bukankah saat ini semua pelatih melalui masa yang berat sepeti ini di Seri A?  Mungkin saja, tetapi tidak semua karena ada contoh apik bagaimana seorang pelatih dapat merubah timnya tampil hebat dan konsisten yakni pelatih  Milan, Stephen Pioli.
Pioli mampu membuat AC Milan tancap gas dengan sempurna. Pioli mampu memotivasi para pemin agar tampil lebih baik, hasilnya nyata, terlihat lebih jaya dari pelatih lainnya. Inzaghi tidak terlihat dan tampak tenggelam.
Saat ini Lazio bersama Juventus, Inter dan Atalanta sudah pasti melaju ke Liga Champions. Lazio tentu harus berbenah untuk minggu depan. Memperbaiki kedalaman skuad sembari memastikan momen hebat waktu sebelum pandemi tetap ada adalah PR yang harus segera dikerjakan. Mau tidak mau.
Selain itu Lazio pasti akan menghadapi persoalan baru ketika para pemainnya mulai dilego ke klub lain. Banyak klub menunjukan perhatian dan bertanya tentang kemungkinan transfer untuk pemain Lazio seperti Milinkovic-Savic, Luis Alberto dan lainnya.
Jika para pemain bintang ini  dijual dan Lazio tidak mampu menggantikan mereka dengan pemain yang minimal sama hebatnya, maka musim depan sepertinya tidak akan secerah musim ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI